61

2.1K 243 12
                                    

"KENAPA KITA NINGGALIN KAK JENO? DIA MASIH HIDUP, MASIH BISA DISELAMATKAN!"

Mayra berdiri, berteriak marah tetapi air mata nya terus mengalir deras.

Tidak ada yang menjawab, semua bungkam.

"Maaf.. maaf ini salah Nana, karena Nana.. kak Jeno--"

Sebelum Nana menyelesaikan ucapannya. Jaemin lebih dahulu membawa Nana kedalam dekapannya, disitulah Nana menangis kembali.

"May tenang dulu ya." Johnny mendekat ke Mayra.

"Kak Jeno.." Mayra menatap sendu Johnny dengan linangan air mata.

Johnny membawa Mayra kedalam dekapannya, mengusap lembut helai rambut Mayra guna memberi ketenangan.

"Waktu itu Kak Jaehyun gak bisa dibawa kembali dan ninggalin dia sendiri, sekarang terulang lagi ninggalin kak Jeno sendiri." Ucap Mayra lirih sembari terisak.

"Ikhlasin Jeno ya May, dia  dan yang udah gugur akan selalu ada didalam hati kita, ingatan kebersamaan sama mereka akan selalu melekat, mereka yang gugur adalah Hero yang sebenarnya." Kata Johnny lembut.

Mayra berangsur tenang.

"Udah dong nangisnya, kalau nangis terus tar Jeno nya sedih loh."

Johnny melepas pelukannya, ia mengusap lembut jejak air mata Mayra.

"Kita gak akan kehilangan lagi kan? Berharap ini adalah kehilangan yang terakhir." Ucap Mayra lirih.

"Ya semoga saja." Balas Johnny sembari tersenyum tipis.













Kini mereka semua telah kembali tenang, tak sempurna sebelumnya.

"Oi lanjutin perjalanan kemana lagi nih?" Tanya Ten.

"Perjalanan mulu tapi gak tentu arah mau kemana, luntang-lantung." Sahut Jaemin.

"Yaudah lo diam aja disini kagak usah ikut, ribet banget." Timpal Doyoung ketus.

"Yaelah gitu doang sensi amat." Balas Jaemin.

"WOY GUE NANYA APA JADI MELENCENG KEMANA, GAK USAH RIBUT!" teriak Ten.

Ten sudah kesal permisa.

"BERANI LO BENTAK GUE HAH?!"

Jangan ditanya itu siapa, sudah pasti itu Doyoung.

Ten hanya rolling eyes.

"Sudah-sudah jangan berantem!" Lerai Kun.

"Kita harus ke tempat raja kegelapan itu untuk menyerang." Kata Haechan.

"Hah? Ketempat si iblis itu? Gila ya." Protes Lucas.

"Mau terus didunia ini terus selama nya? Satu-satu nya cara agar kita bisa keluar dari sini ya ngalahin dia." balas Haechan.

"Kalau kita gak bisa ngalahin?" Tanya Nadi.

"Nad jangan pesimis." Tegur lembut Xiaojun.

"Bukan pesimis tapi kita juga harus memikirkan resiko nya apa dan gimana kalau gagal." Balas Nadi.

"Simple aja kalau gak bisa ngalahin berarti kita gagal, dan gak akan bisa kembali ke dunia asli." Kata Haechan tenang.

"Ini bukan waktu nya lagi untuk main-main, sekarang harus serius untuk menyerang, hanya fokus untuk mengalahkan musuh." Sahut Taeyong.

"Iya tapi kan gak bisa kita nyerang tanpa persiapan, bikin strategi dulu buat rencana penyerangan, belum ada kan?." Ucap Nadi.

"Udah ada kok, gue tau strategi apa yang harus kita pakai untuk menyerang nanti." Sahut Mark.

WAKE UP | NCT-WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang