34

2.7K 323 18
                                    

Taeil menghampiri Kun yang duduk termenung dengan pandangan kosong.

Ia mengambil tempat duduk disebelah Kun.

"Ini gucci yang didalamnya ada abu Yangyang, dan ini juga senjata pedang milik Yangyang." Taeil menyerahkan sebuah gucci berukuran lumayan kecil dan senjata  milik Yangyang ke Kun.

Kun menerima nya, tatapannya menjadi sendu.

"Mas tau kamu kuat!" Taeil merangkul Kun.

"Aku gak sekuat itu mas." gumam Kun lirih.

"Kita emang berkumpul lagi tapi aku tak menyangka kalau kita berkumpul dengan abu jasad Yangyang." Kun memeluk gucci tersebut, mendekapnya.

"Yangyang anak yang polos, dia selalu berpikir positif, dia selalu ceria walau aku tau dia menyimpan rasa sakitnya sendiri." gumam Kun pelan.

"Kehilangan emang paling menyakitkan, tapi kita pun tak bisa menentang takdir ataupun kematian." kata Taeil.


Hendery melihat teman-temannya yang pada murung.

Mereka masih berkumpul ditempat yang sama, sedang istirahat sejenak sebelum mencari tempat tinggal.

"WOY DIAM-DIAM BAE NGOPI NAPA NGOPI.." teriak Hendery. 

"COBAIN KUY." sahut Lucas.

"COBAIN AJA SENDIRI!" timpal Mark.

Sebagian tertawa namun yang lain tetap murung.

"Berarti kita gak bisa kembali utuh dua puluh empat orang dong, satu gugur." ucap Jaemin lirih.

Mayra yang sedang melihat tanah, lalu ada sepasang sepatu yang berdiri dihadapannya.

Mayra mendongak, ia melihat Kun lah orang nya.

Ditangan Kun juga ada gucci abu, dan senjata milik Yangyang.

"Kamu pasti udah kan apa yang Gege bawa?"

Mayra menunduk lalu mengangguk.

Kun duduk dihadapan Mayra.

"Kamu gak mau megang abu milik Yangyang, atau senjata nya?"

Mayra mengigit bibir bawah nya, ia meraih gucci abu  Yangyang.

Mendekapnya dengan erat lalu semakin lama terdengar isakan tangis.

Sedangkan yang lain terdiam, melihat interaksi Mayra dan Kun tanpa mau menganggu.

"Yangyang.." panggil Mayra lirih sembari terisak.

Kun memalingkan sejenak pandangannya, menahan air mata yang mendesak ingin keluar.

"Mayra gak berguna.. May..ra cuma bi..sa membahayakan orang.. Mayra udah bikin Yangyang tewas, seharusnya Yangyang gak usah selamatin Mayra.. biar Mayra aja yang luka, biar Mayra aja yang rasain sa..kit.."

Grep..

Kun mendekap Mayra kedalam pelukannya.

Air mata yang sedari tadi Kun tahan kini mengalir bebas.

"Maafin Mayra ge.." Racau Mayra sembari terisak.

Nadi menghapus air mata nya.

Bukan ia saja yang menangis tapi Nana, Haechan, Taeyong pun juga menangis.

"Kamu gak salah, jangan salahin diri kamu sendiri! Ini kemauan Yangyang, ini langkah yang dia ambil, Yangyang tau apa yang harus dia lakuin." ucap Kun lembut.

"Yangyang dari kecil tak pernah mendapat kasih sayang dari seorang wanita, ibu kandung nya pun tak menganggap kehadiran Yangyang--"

Kun menjeda sejenak ucapannya.

WAKE UP | NCT-WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang