67

2.6K 279 70
                                    

Wajah mereka terlihat lesu, masalah yang datang bertubi-tubi seolah sudah menjadi makanan sehari-hari.

"Kalau benar ada pengkhianat diantara kita semua, apa yang akan kita lakuin?"

Jaemin membuka suara setelah beberapa saat suasana hening.

Mark juga belum sadarkan diri.

Yuta belum kembali entah kemana.

"Melawannya karena dia berbelok jadi musuh." Balas Taeyong datar.

"Yakin bisa ngelawan?" Sahut Jisung.

"MAKSUD LO APA HAH?!" sentak Doyoung.

"Kalem dong jangan ngegas, saya kan cuma memikirkan kalau melawan tanpa persiapan yang mateng pasti kita kalah ujungnya, karena orang itu pasti punya sihir hitam didalam tubuhnya." Jelas Jisung tenang.

"Sihir hitam?" Gumam Taeil pelan sembari berpikir.

Taeil melirik sekitarnya, menatap mereka satu persatu.

Kedua mata nya memicing saat menyadari ada keanehan.

"Winwin sama Haechan mana?" Tanya Taeil membuat fokus yang lain teralihkan.

Sontak yang lain juga mengedarkan pandangan.

Benar saja mereka tak melihat kehadiran Winwin dan Haechan padahal sebelumnya ada.

"Tadi Yuta yang ngilang sekarang dua anak itu, kalau pergi napa sih pada demen diam-diam susah emang apa bilang dulu." Dumel Nadi.

"May lo kenapa?" Tanya Lucas sembari merangkul Mayra yang sedari tadi diam dengan pandangan kosong.

"Perasaan gue gak enak." Gumam Mayra lirih.

"Itu cuma perasaan lo doang, udah ya jangan terlalu dipikirin." Kata Lucas lembut.

Mayra mengangguk pelan.

Diam-diam Ten memperhatikan Mayra dan Lucas sedari tadi.

"Tapi gue masih bisa mencium aroma bang Echan sama Ko Win, masih disini." Sahut Chenle.

"Tapi wujudnya gak ada." Timpal Nana heran.

"Gue ingetin kalau Winwin punya kekuatan transparan, dia bisa membuat dirinya atau yang dia inginkan jadi tak terlihat oleh mata." Ucap Johnny.

"Gak mau nuduh tapi feeling ke dia mulu." Gumam Chenle.

Tiba-tiba akar-akar tanaman didekat Mark menjalar ke satu arah.

Mark masih sama seperti sebelumnya, belum sadarkan diri.

Pandangan mereka mengikuti arah akar itu menjalar dengan sendiri nya.

Akar tanaman itu seolah seperti mengikat sesuatu.

"Ketemu."

Mereka menoleh ke belakang, dimana Mark telah berdiri dengan eskpresi tak terbaca nya.

Hingga akhirnya akar tanaman itu ternyata melilit tubuh Winwin.

Haechan juga ada disampinnya dengan ekspresi datar.

"LEPASIN GUE!" Sentak Winwin sembari berontak.

"Udah cukup main petak umpatnya." Kata Mark.

"Loh Mark bukannya lo masih pingsan tadi?" Tanya Nadi.

"Mark udah sadar sebenarnya tapi biar rencana berhasil dia pura-pura belum sadar." Sahut Ten.

"INI ADA APA SIH? RENCANA APA?" teriak Mayra.

WAKE UP | NCT-WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang