48

2.3K 285 31
                                    

"Aargghh.."

Mark membuka mata nya, ia meringis saat merasakan nyeri ditangan kiri nya.

Pandangan mereka langsung beralih melihat Mark.

"Mark are you okay?" Tanya Johnny.

"Tangan kiri gue nyeri."

Mark bangkit duduk.

"Jangan gerakin tangan kiri kamu, kondisi patah tulang kamu cukup parah." Jelas Kun.

"Dan kamu juga jangan mengeluarkan kemampuan dari tangan kiri!" Timpal Taeil.

"Tapi tangan kiri aku lebih kuat mengeluarkan kekuatan." Protes Mark.

"Lo mau kehilangan tangan kiri seperti gue? Udah nurut aja buat penyembuhan." Sahut Taeyong.

Mark seketika bungkam.

"May? Mayra.. hei lo kenapa? May.." Haechan menepuk-nepuk pipi Mayra yang tiba-tiba bergerak gelisah tetapi mata masih terpejam.

Seperti ketakutan.

"Mayra bangun!" Ucap Haechan lebih keras.

Mayra seketika langsung tersadar, ia memeluk Haechan.

Mereka bisa dengar isakan tangis dari Mayra.

"Ta..kut.." gumam Mayra lirih sembari terisak.

"Usstt.. udah ya jangan takut, lo aman!" Haechan membalas pelukan Mayra, ia membelai lembut rambut Mayra.

"Abang gak akan ninggalin Mayra kan?" Mayra melepaskan pelukannya lalu menatap sendu Haechan.

Haechan terdiam, selanjutnya ia tersenyum tipis.

"Kan tar lo punya keluarga sendiri, lo jadi Ibu, punya suami dan gue gak akan selalu disamping lo karena udah ada yang gantiin posisi gue untuk jaga lo." Haechan mengusap air mata Mayra.

"Aah elah bocah drama banget." Sindir Yuta.

"Kayak lo punya adik aja, maka nya rasain biar tau!" Balas Haechan.

"Punya kok.." Yuta tersenyum miris.

Paham apa yang dirasakan Yuta membuat Haechan tak lagi melanjutkan perdebatannya.

"Eeughh.."

"Jisung.." Nadi tersenyum senang melihat Jisung mulai sadar.

Jisung perlahan membuka mata nya.

"Ini dimana?" Tanya Jisung lirih.

"Dekat air terjun tempat kita jatuh." Balas Jaemin.

"MBA.. MBA LO GAPAPA KAN? GAK ADA YANG LUKA KAN?" Jisung tiba-tiba bangkit duduk lalu memegang erat kedua bahu Nadi, wajahnya cemas.

Nadi malah menangis sembari menunduk.

"Mba kok nangis sih?" Tanya Jisung cemas.

"HEH SIAPA YANG BUAT MBA GUE NANGIS HAH? JAWAB!" teriak Jisung.

Plak..

Nadi memukul lengan Jisung.

"Aww kok Icung dipukul sih mba?"

"Gue nangis karena khawatir sama lo ogeb! Bukan gue yang luka tapi lo yang dari tadi pingsan." balas Nadi sewot.

Jisung hanya cengengesan, kedua mata nya hilang saat tersenyum lebar.

"Gue udah gapapa kok!" Telapak tangan Jisung ditaruh diatas kepala Nadi.

"BERISIK! GAK TAU ORANG NGANTUK YA?"

WAKE UP | NCT-WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang