54

2.1K 249 7
                                    

Jeno dan Winwin memapah Johnny karena yang lebih banyak dapat luka adalah Johnny.

"Kemana lagi? Di semua ruangan lantai ini gak nemuin apa pun untuk obat Mayra." Kata Jeno.

Iya mereka berempat telah mengecek semua ruangan di lantai 4, semua ruang opname.

"Mana gue tau!" Ucap Renjun datar.

Jeno berusaha lebih bersabar.

"Kita ke lantai lain." Ucap Johnny.

"Bang luka lo juga harus cepat-cepat di obatin tar infeksi!" sahut Winwin cemas.

"Nanti aja kalau tujuan kita udah selesai, gue bisa tahan kok!" Balas Johnny sembari tersenyum simpul.

"Ck keras kepala!" Sindir Renjun sinis.

"Renjun jangan gitu sama yang lebib tua harus sopan!" Tegur Jeno.

"Tua kok bangga." Ucap Renjun sinis lalu berjalan duluan.

"Udah Jen gapapa." Lerai Johnny.

"Ini lantai paling atas kan? Berarti kita turun lagi dong." Kata Winwin.

"Iyalah." Balas Jeno.

Kemudian mereka berempat kembali beranjak pergi dari lantai 4.















"Jaemin sekarang kita mau kemana?" Tanya Haechan.

Jaemin yang berjalan disebalahnya pun menoleh.

"Kembali ke ruangan Mayra, batalin cari barang itu!" Kata Doyoung tegas.

"Gak bisa gitu dong!" Sahut Lucas protes.

Doyoung yang berjalan paling depan menghentikan langkahnya lalu berbalik badan menatap Lucas.

"Gak inget tadi lo kayak orang kesetanan, nganggep musuh malah kawan." Ucap Doyoung sinis sembaru bersedekap dada.

"Lo gak ngerasain gimana kehilangan! Jadi bisa gampangnya bilang begitu." Desis Lucas tajam.

Keadaan Lucas telah membaik dari sebelumnya.

Raut wajah Doyoung jadi datar, lalu ia balik badan.

"Jangan sok tau jadi bocah!" kata Doyoung tenang tanpa menoleh.

Suara ini -batin Haechan.

Suara yang terdapat kesedihan mendalam -lanjut Haechan.

"Sudah-sudah ayo kita lanjut jalan lagi." Lerai Jaemin.

















"Yut punggung lo terluka." Kata Taeyong cemas.

Yuta tersenyum tipis.

"Gapapa kok, luka gue belum seberapa sama kesalahan yang udah gue perbuat." gumam Yuta sembari membelai lembut rambut Mayra.

"Gue kalau liat Mayra itu kayak liat adik gue, mereka sama-sama pemberani dan nekad." ucap Yuta lirih sembari menatap sendu Mayra.

"Tapi gue malah tanpa secara langsung melukai Mayra, rasa nya kayak gue lukain adik sendiri." Lanjut Yuta.

"Iya kamu benar! Mayra, Nadi, Nana itu seperti sudah di anggap adik. Mereka bertiga itu seperti berlian yang harus di jaga." sahut Kun.

"Ya walau pun baru ketemu sama kalian, tapi gue sangat bahagia bisa dipertemukan sama kalian semua, gue jadi tau apa itu pertemanan yang sebenarnya, setiap tantangan yang dilewati bersama." timpal Taeyong.

"Pokoknya kita harus kembali bersama, lalu kalau udah kembali sering kumpul bareng." Kata Kun sembari merangkul Taeyong dan Yuta.

"Pasti." Balas Yuta dan Taeyong.





















WAKE UP | NCT-WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang