39

2.6K 292 54
                                    

Kini mereka tersisa dua puluh satu orang.

Keesokan hari nya mereka melanjutkan perjalanan.

Hap..

"NANA BUSETT DA.. TURUN WOY TURUN.." teriak Haechan yang kaget karena Nana tiba-tiba loncat ke punggungnya.

Untung saja Haechan sigap menahan kaki Nana, agar tak jatuh.

Kini Haechan menggendong Nana dipunggung.

Nana menggeleng dengan ekspresi menggemaskan dan polos.

"Nana cape bang Asep.. jadi bang Asep gendong Nana ya!" ucap Nana polos dan ceria.

"GAK GAK GAK.. GUE JUGA CAPE! TURUN ATAU GUE BANTING NIH.."

Nana mengeratkan tangannya dileher Haechan.

Haechan merasa tercekik.

"Lo ma..u gue ma..ti hah? Ja..ngan kenceng-kenceng.."

"Maka nya bang Asep gendong Nana ya.."

Nana mengendurkan tangannya.

Haechan bernafas lega.

"Heh para pawang Nana malah diem aja, bukan bantuin gue!" kata Haechan ketus ke Jisung dan Chenle.

"Kalau itu buat Nana seneng yaudah biarin." Balas Jisung santai.

"Yaudah sih bang biarin, lebay banget lo." timpal Chenle.

Haechan menekuk wajah nya kesal.

Nana yang kegirangan.

Yang lain hanya tertawa melihat penderitaan Haechan.

"Bang Asep.." panggil Nana polos.

"Apaan bocah?" Tanya Haechan ketus.

"Nanti kalau kita pulang, bang Asep sama Mayra main kerumah Nana ya kan udah lama kita gak main bareng tar kita main masak-masakan.."

Haechan terdiam.

"Gue gak bisa ikut ah!" balas Haechan.

"LOH KENAPA?" Teriak Nana ditelinga Haechan.

Haechan tersentak kaget.

"Mau istirahat, cape!" ucap Haechan malas.

"Ilihh dasar kaum rebahan." Sahut Mayra sinis.

"HEH NGACA YA NENG, YANG TIAP LIBUR TEPAR DIKASUR AMPE SIANG SIAPA HEH?" Teriak Haechan.

Mayra hanya menyengir.

"Kasian tar laki lo punya bini mageran!" Sindir Haechan ke Mayra.

"YA TAR KAN BERUBAH.." teriak Mayra.

"BERUBAH? KAPAN? LO MASUK KEDAPUR AJA HANCUR KELUAR-KELUAR!" balas Haechan.

"KOK LO JADI BUKA KARTU SIH?!" teriak Mayra.

"LO DULUAN YANG NYEBELIN!"

"LO TUH!"

"LO!"

"POKOKNYA LO!"

"GAK, TAPI LO!"

"COWOK SELALU SALAH!"

"CEWEK JUGA SALAH KAN MANUSIA!"

"DIAM.." sentak Doyoung membuat Haechan dan Mayra kicep seketika.

"Berisik banget sih!" sindir Renjun jutek.

"Kalian ini saudara harus akur." sahut Kun.

"Hah? Akur sama buntelan kentut ini? Idihh ogah.." kata Haechan.

WAKE UP | NCT-WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang