“Sini, gue kasih tahu sebuah kisah lucu. Ada gadis sebodoh lo yang tetap bertahan meskipun sudah berulang kali disakiti. Gue lebih bodoh, karena terus mengharapkan gadis terikat seperti lo. Bahkan, di saat gue sudah tahu ada orang lain yang selalu melihat ke arah gue, tetap lo yang jadi tujuan langkah kaki gue.”
- Ares Sandehang -
<<<>>>
Sambil membiarkan make up artist membersihkan wajahnya, Odit memutuskan untuk membuka amplop biru yang diberikan Emran tadi pagi. Dia baru bisa membuka amplop itu setelah selesai bekerja, karena pada sore harinya Odit sibuk mengajarkan Ares tentang akuntansi. Setelah kepala Ares terasa panas, Odit memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajar mereka. Bisa bahaya kalau kepala Ares benar-benar meledak, dia pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Bu Alina dan Pak Krisna. Dan seperti biasanya, Ares mengantarkan Odit sampai ke ruang wardrobe saat gadis itu hendak bekerja.
Bukan hanya amplopnya yang berwarna biru, tapi kertas di dalamnya juga memiliki warna yang senada. Huruf-huruf yang ditulis Emran tidak menggunakan tinta hitam, tapi tinta putih. Entah ada filosofi tertentu atau memang tidak ada pena warna hitam, Odit tidak tahu.
Hai, Afrodit Nindya. Sebelumnya, makasih udah mau buka surat ini. Karena dengan begitu, tandanya lo benar-benar mau tahu kenapa gue bisa suka sama lo. Dan maaf, mungkin kata-kata dalam surat ini gak bisa memenuhi ekspektasi kepala lo. Baik itu romantismenya, atau kata-kata yang bisa masuk di logika lo. Gue cuma berusaha untuk mengungkapkan isi hati gue, semoga sampai juga ke dalam hati lo.
Baru satu paragraf yang dibaca, tapi Odit sudah berhasil dibuat senyum-senyum sendiri. Dia tahu, sama sekali tidak ada kalimat lucu dalam paragraf itu. Tapi, Emran sudah berhasil membuat gadis itu tersenyum padahal belum membaca bagian intinya, tentang mengapa Emran bisa menyukai Odit. Tidak peduli mau dipikir berapa kali pun, Odit akan tetap berpendapat bahwa laki-laki itu memang unik. Ini kali pertamanya Odit menerima surat untuk menerangkan mengapa Odit bisa disukai oleh seseorang. Karena biasanya, laki-laki yang lain justru meminta waktunya untuk sekedar makan bersama, sekaligus menjelaskan mengapa mereka menyukai Odit.
Mungkin terdengar aneh, tapi gue serius. Gue suka sama lo karena lo jarang senyum, lo jarang bicara, dan lo jarang berinteraksi sama orang lain. Iya, kecuali sama dua sahabat cewek lo dan satu cowok yang gue nggak tahu statusnya apaan, Ares. Awalnya gue cuma berfikir mungkin itu emang karakter lo, yang datar, cuek, bahkan terkesan apatis sama lingkungan di sekitar. Tapi nggak tahu kenapa, makin ke sini gue jadi makin sering merhatiin lo dari kejauhan. Sorry, kalau kelakuan gue itu melanggar privasi lo.
Lo selalu makan salad, mungkin tujuannya buat menjaga berat badan lo. Lo lebih sering pakai rok dibandingkan celana, mungkin memang itu yang bikin lo nyaman. Tapi sekalinya Lo Pakai celana jeans panjang, I swear that you are so beautiful as hell! Lo lebih suka menggerai rambut lo dibandingkan pakai ikat rambut. Kalau ada angin sepoi-sepoi, lo adalah objek yang akan selalu menjadi pusat perhatian semua cowok. Termasuk gue. Lo lebih suka pakai lipstik warna coklat dibanding bersama warna pink. Tapi lo tahu? Lo akan sangat cantik kalau pakai lipstik warna merah.
Awalnya sama, gue tahu lo karena lo adalah putri kampus dalam 2 tahun ini. Siapapun pasti tahu siapa Afrodit, cewek paling cantik di Citaprada. Tapi gue terus merhatiin lo, sampai tahu hal-hal kecil tentang lo, karena lo adalah Afrodit yang nggak banyak orang lain lihat. Yang jarang senyum, jarang bersosialisasi sama orang lain, yang sibuk dengan dunianya sendiri. Termasuk, Afrodit yang harus tahu alasan kenapa orang lain menyukainya. Dari merhatiin lo, tanpa sadar gue mulai kepikiran lo terus di saat gue nggak menginginkan itu. Lo datang di saat gue harusnya fokus sama kuis. Dan gue mulai bertanya-tanya, apa gue suka sama lo?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mitologi Cinta [Tamat]
Художественная прозаSpin of 'Jurnal Tentang Kamu' dan 'Rasi Rasa'. Seperti yang dikisahkan dalam mitologi Yunani, Ares adalah Dewa Perang. Kekuatan yang ada di kepalan tangannya mampu membuat orang lain patah tulang hidung dengan sekali pukulan. Dan itulah yang membua...