“Jangan tanya bagaimana penampilan lo, baik pada gue atau laki-laki yang lain. Lo luar biasa cantik. Bedanya, gue tidak bisa bicara secara gamblang bagaimana terpesonanya gue.”
- Ares Sandehang -
<<<>>>
Mungkin orang lain akan sangat gugup di hari pertama mereka bekerja. Menyiapkan baju paling rapi pada malam harinya, sarapan supaya bisa kerja dengan optimal, dan juga merapalkan doa saat hendak pergi ke tempat kerja. Mencoba memberikan kinerja yang baik supaya atasan mereka bisa suka. Terus memberikan semangat pada diri sendiri bahwa hari pertama mereka bekerja akan berjalan dengan lancar. Atau, meminta kepada Yang Maha Kuasa supaya dirinya tidak melakukan kesalahan sedikit pun di hari menegangkan itu.
Tapi momen-momen dramatis itu sama sekali tidak berlaku untuk Ares. Ya, dia memang selalu berdoa saat hendak pergi dari rumah. Dia meminta pada Yang Maha Kuasa untuk memberikan keselamatan, supaya bisa kembali ke rumah dengan kondisi tubuh yang sehat seperti semula. Tapi dia sama sekali tidak gugup di hari pertama dia bekerja. Hanya berusaha untuk mengubah penampilan dari biasanya supaya Odit tidak malu. Ares juga tidak ada henti-hentinya tersenyum. Sesekali dia juga bersiul, tidak mempedulikan teguran Odit yang memintanya untuk berhenti. Ares terlalu senang untuk bekerja sebagai manajer dari model dengan pengalaman minim yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
“Sini, biar gue aja yang bawa.” Dengan sigap, Ares mengambil alih hand bag Odit. Bebannya sama sekali tidak seberapa, hanya berisi beberapa dompet, power bank, ponsel, dan beberapa alat make up. Tapi kembali lagi, sudah menjadi kebiasaan Ares saja memperlakukan Odit sebaik mungkin. Apalagi sekarang dia sedang bekerja. “Gue baru tahu kalau kerja jadi manajer model ternyata asik juga,” ucap Ares sambil berjalan beriringan dengan Odit menuju sebuah butik.
Odit terkekeh geli. Sama sekali tidak ada hal istimewa yang mereka lakukan dari tadi. Seperti biasanya saja, Ares menjemputnya di rumah lalu pergi bersama menuju tujuan mereka. Jika biasanya pergi ke kampus, hari ini mereka harus melakukan fitting baju seorang desainer yang akan ikut berpartisipasi di acara JF3 nanti. “Lo udah mirip kayak bocah yang dikasih robot-robotan, tahu nggak? Dari tadi girang banget. Tuh mulut pasti bakalan robek.”
“Gue seneng banget bisa kerja sama lo kayak gini. Nggak apa-apa, sekarang jadi manajer lo dulu. Kalau nanti udah lulus, lo jadi sekretaris gue. Mau, kan?” Ares tahu, responnya tidak akan seperti yang dia inginkan. Odit malah mencebikkan bibirnya. Padahal, ares sungguh-sungguh bertanya demikian. Mereka ada di jurusan yang sama, apa salahnya menjadi partner kerja di kemudian hari? “Pokoknya, hari ini gue bukan manajer lo doang. Tapi gue juga bodyguard lo. Gue bakal ngejaga lo dari cowok-cowok kurang ajar, cowok-cowok hidung belang.”
“Iya dong, itu kan emang tugas lo dari dulu.” Odit begitu percaya diri menyebutkan kalau menjaganya adalah tugas Ares. Karena memang begitu, itu adalah janji Ares di awal. Kemudian, mereka berdua melanjutkan langkah menuju butik.
Coba tanya di akun sosial media kalian, siapa yang tidak mengenal designer bernama Ayesha Camilla? Semua orang, apalagi anak muda pencinta fashion, pasti sangat mengenal designer muda satu ini. Dia sering membagikan baju hasil karyanya di akun Instagram. Bahkan, dia juga tidak sungkan untuk membagikan ilmu seputar desain baju di channel Youtube-nya. Benar-benar sosok anak muda berprestasi yang tidak sungkan untuk berbagi pengalaman dan ilmu kepada orang lain. Dan sudah dari dulu Odit sangat mengidolakan Ayesha ini. Begitu masuk ke dalam butik, Odit tidak bisa mengontrol ekspresi kagum di wajahnya.
Begitu masuk, mata Odit langsung dimanjakan dengan berbagai dress warna-warni dengan model yang begitu banyak. Di sebelah kiri, ada berbagai macam aksesoris yang pasti di rancang langsung oleh Ayesha. Mulai dari topi, tas, sepatu, kalung, pokoknya banyak. Odit sudah tidak peduli bagaimana ekspresi wajahnya saat ini. Rasanya masih seperti mimpi Odit bisa datang ke butik milik idolanya. Apalagi dia akan menggunakan baju rancangan Ayesha di acara JF3 nanti. Odit sudah mewanti-wanti pada ARES untuk mengambil gambarnya di atas catwalk nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mitologi Cinta [Tamat]
General FictionSpin of 'Jurnal Tentang Kamu' dan 'Rasi Rasa'. Seperti yang dikisahkan dalam mitologi Yunani, Ares adalah Dewa Perang. Kekuatan yang ada di kepalan tangannya mampu membuat orang lain patah tulang hidung dengan sekali pukulan. Dan itulah yang membua...