32. Hefaistos

2.2K 229 13
                                    

Belum saatnya kita bersama. Karena seperti mitologinya, ada Hefaistos yang menjadi rintangan terbesar kisah cinta Ares dan Afrodit. Tapi pasti, suatu hati nanti, kita bisa bersama dalam bahagia.”

- Ares Sandehang -

<<<>>>

“Nin, are you okay?

“Hah?” Odit tersadar dari lamunan ketika Ares mengguncang bahunya. Dia tersenyum kikuk, berusaha untuk terlihat senormal mungkin di depan Ares. “I am okay. Cuma lagi kepikiran buat pemotretan selanjutnya aja. Yaa, selama ini kan gue nggak pernah jadi model di cover majalah. Ini kali pertamanya, jadi agak takut mengecewakan klien aja.” Odit bicara seperti itu tanpa melakukan kontak mata dengan Ares. Karena jika mata mereka beradu, akan begitu mudah untuk ares mengetahui bahwa Odit sedang berbohong.

“Kirain gue mikirin apaan. Muka lo nggak enak banget soalnya, kayak yang lagi nahan boker.” Namanya juga usaha, biarpun tahu tidak akan terdengar lucu, tetap saja Ares melontarkan candaannya. Dia berdeham, melihat Odit tidak bereaksi apa-apa. “Santai aja kali, Nin. Lo udah pernah tampil di JF3 lho, harus bisa sombong. Lo harus yakin sama diri lo sendiri kalau lo bisa. Lo adalah calon model internasional, saingannya Hailey Baldwin nih!”

Jika candaan garing Ares tidak bisa membuat Odit tertawa, setidaknya dia berhasil saat membawa-bawa nama istri Justin Bieber itu. Odit sudah terkekeh sambil geleng-geleng kepala. Bisa dikatakan Odit memang percaya diri untuk pemotretan majalah itu, apalagi pihak majalah sendiri yang meminta Odit untuk menjadi model cover majalah mereka. Yang saat ini dia pikirkan adalah tentang Bu Inez. Beliau sedang ada di rumahnya bersama anak laki-laki yang bernama Wasa. Mereka tidak sempat bicara tadi, Odit harus bersiap-siap untuk meeting dengan Farzan.

“Terus itu, lo bisa abisin satu kotak pizza itu sendirian?” Yang Ares maksud adalah kotak pizza yang ada di jok belakang. Odit memang meminta untuk dibelikan pizza, tapi seperti yang tidak ada niatan untuk menghabiskannya dengan Ares. “Kayaknya berat lo bakalan nambah kebanyakan deh kalau lo abisin itu semua sendiri, Nin. Nggak apa-apa deh gue kebagian sepotong juga. Yang penting nyobain gitu.”

Odit menatap Ares dengan tajam. “Ya udah, lo ambil aja sana sama kotak-kotaknya! Gue bisa beli sendiri! Emang dasarnya lo nggak ikhlas kan traktir gue?!”

Seketika, Ares menelan ludahnya susah payah. Salah lagi, ya? Baru juga suasana di antara mereka menjadi lebih baik, sekarang malah terasa tidak enak lagi. “Ya udah, iya, gue nggak minta. Gue cuma heran aja lo mau makan junk food malam-malam begini. Ya emang sih, lo diminta buat naikin BB, tapi emang nggak takut over? Kalau kelebihan, entar lo harus diet. Sama aja kayak nyiksa diri sendiri. Gitu.”

Tidak menjawab ucapan panjang lebar Ares, Odit lebih memilih untuk kembali memperhatikan jalanan Jakarta masih tetap sibuk meski sudah malam. Apalagi sekarang adalah malam Minggu, banyak anak muda yang menghabiskan malam mereka dengan kekasih. Sementara Odit? Dia harus menghadapi kenyataan yang kurang menyenangkan. Odit sengaja minga dibelikan pizza pada Ares, bahkan mereka juga mampir ke supermarket untuk membeli keperluan dapur. Pizza itu bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk Bu Inez dan Wasa. Pasti mereka belum makan malam sekarang. Tapi tolong catat, Odit melakukan ini semata-mata atas dasar kemanusiaan. Dan karena kehadiran mereka di rumah, mau tidak mau, Odit harus batal menginap di rumah Ares.

“Yakin nggak mau gue nginep?” tanya Ares begitu mereka sudah tiba di depan rumah Odit. Ares hanya merasa Odit banyak melamun sedari tadi. Tapi pasti ini bukan lagi masalah Jovita, tapi yang lain. Hanya saja, seperti biasa, Ares setia menunggu Odit yang bercerita sendiri padanya. Dan sekarang, gadis itu malah lebih memilih bungkam. “Ya udah deh, nggak apa-apa kalau nggak mau gue nginep. Tapi nanti telepon gue kalau mau tidur. Kalau ada apa-apa, langsung hubungin gue. Terus pintunya harus dipastiin aman.” Kemudian, Ares turun. Dia berjalan memutari mobil, kemudian membukakan pintu untuk Odit.

Mitologi Cinta [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang