1. Pertemuan Pertama

8.2K 550 87
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

***

Siapa sangka pertemuan yang kerap kali kita sebut sebagai sebuah kebetulan, sebenarnya adalah bagian dari skenario-Nya.

~Pinta [Terakhir]~
Rani Septiani

***

Jangan lupa follow akun author ya raaisme dan instagram @ranisseptt_ karena akan ada video wattpad yang author buat dan author share di IG.

Selamat membaca

***

Seorang perempuan sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya, sesekali ia mengedipkan mata dan meregangkan otot tangan dan leher yang terasa tegang. Ponsel yang berada di samping laptop bergetar dengan sigap ia meraih dan menggeser panel telepon menjadi hijau.

"RAISYA KAYLA NURJANNAH!" teriak orang di seberang sana membuat seseorang bernama Kayla itu menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Aretha Zayba Almira, kenapa sih teriak-teriak? Ucapkan salam dulu sayang," ucap Kayla mengingatkan.

"Oh iya, lupa. Sorry. Assalamualaikum, Kay kamu di mana sih?" tanyanya dengan nada suara kesal.

"Waalaikumussalam. Aku di kos. Kenapa Re?" tanya Kayla pada perempuan yang akrab disapa Rere itu.

"Kamu lupa ya? Hari ini ada seminar."

Kayla menepuk jidat, "Astaghfirullah. Aku lupa." setelah itu Kayla mengucap salam lalu memutus sambungan telepon.

Satu fakta tentang Kayla, yaitu dia adalah orang yang pelupa. Walaupun ia selalu berkata bahwa kadar lupanya tidak dikatakan akut dan masih dalam batas wajar. Tapi sahabatnya yang bernama Rere itu sering dibuat menepuk jidat karena kebiasaan sahabatnya itu.

Kayla langsung bergegas mengganti pakaian, untung saja tadi pagi ia sudah mandi sehingga sekarang ia tidak menghabiskan waktu banyak. Jarak dari kos ke kampus pun hanya ditempuh selama lima menit. Beruntung ia karena jalanan tidak macet. Sejurus kemudian ia sampai di kampus tercinta, ia terus melajukan kendaraan tersayangnya menuju auditorium kampus. Lalu memarkirkan kendaraan yang sudah setia menemaninya selama kurang lebih dua tahun setengah ini. Setelah memarkirkan kendaraan, ia langsung berlari ke dalam auditorium karena seminar akan berlangsung di sana.

Bruk

"Astaghfirullah...Maaf, saya nggak sengaja," ucap Kayla lalu mendongak untuk mencari tahu siapa yang ia tabrak, "Dokter Fauzan?" ucapnya terkejut dan tidak menyangka dengan seseorang yang ada di hadapannya saat ini.

Dia kenal nggak ya sama aku? Tanya Kayla di dalam hati. Lalu Kayla menggelengkan kepala lemah, di instagram aku kan hampir semua isinya bukan fotoku paling hanya ada satu atau dua itu pun foto dari samping atau belakang. Mana mungkin dia tahu. Seketika ia lesu mengingat akan hal itu.

"Iya tidak apa-apa. Kalau begitu saya permisi." katanya ramah.

Kayla memegangi dadanya yang sedang berdebar cepat seperti sedang mengikuti lari maraton. Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Belum sempat ia menjawab pertanyaan yang muncul dalam benaknya itu, ia teringat dengan raut wajah kesal Rere yang akan memarahinya karena terlambat.

Akhirnya Kayla sampai di auditorium, lalu berjalan menuju kursi di mana Rere sedang duduk menunggunya. Ternyata seminar belum dimulai, dan ia mengucap syukur akan hal itu. Karena ia sangat antusias dengan seminar kali ini selain karena pembicara seminar, ia juga sangat antusias dengan materi seminar kali ini, yaitu tentang kesehatan dan tujuan hidup.

Pinta [Terakhir] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang