20. Menanti Kabar

2.6K 297 51
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

***

Usaha dan do'a telah dilakukan dengan semaksimal mungkin. Untuk hasil kita serahkan kepada Allah SWT.

Pinta [Terakhir]
Rani Septiani

***

Selamat menunaikan ibadah puasa. 😊🙏

Jangan lupa juga untuk membaca Surah Al-Kahfi dan perbanyak membaca shalawat.

***

Selamat membaca

***

Kayla sedang sibuk membereskan barang-barang yang akan ia bawa. Setelah memikirkan secara baik-baik dan meminta saran dari kedua orang tuanya, akhirnya pilihan jatuh pada tawaran untuk menjadi staff Human Resources Development atau HRD di perusahaan yang bergerak pada bidang jasa consultant recruitment yang terkemuka di Indonesia cabang Samarinda. Mau tidak mau Kayla harus kembali kos, sebenarnya Zia sudah merajuk saat tahu sang kakak tercinta malah akan kerja di Samarinda. Padahal Zia sudah senang saat Kayla sudah wisuda itu artinya ia akan sering bertemu sang kakak. Namun, ternyata kini Kayla memilih untuk menerima tawaran bekerja di Samarinda.

"Dor!" Seseorang mengagetkan Kayla dari arah belakang. Sontak pakaian yang ada ditangannya berhamburan.

"Astaghfirullah," Kayla berbalik, "Rereeee! Bukannya ngucapin salam malah dor dor," gerutu Kayla.

Rere terkekeh, "Iyaa. Sorry sorry. Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Kayla mengambili baju yang berhamburan di lantar dibantu oleh Rere. Ternyata Rere sengaja datang tanpa memberi tahu Kayla. Ia berniat untuk membantu sekaligus melepas rindu.

Setelah selesai mereka duduk di depan balkon kamar Kayla ditemari dengan jus alpukat dan beberaa kue juga bolu buatan Kayla, Zia, dan Tiara.

Hening menyapa karena mereka larut dalam pikiran masing-masing. Terutama Kayla, tubuhnya berada di sini. Namun, pikirannya berkelana memikirkan segala kemungkinan yang terjadi setelah ia bertemu dengan kedua orang tua Risa.

"Kay ..." Panggil Rere. Namun tidak ada jawaban. Rere menoleh menepuk bahu sang sahabat, "Kayla," ulang Rere.

"E-Eh. Iya. Kenapa Re?" sahut Kayla gelagapan.

"Emm ... waktu kemarin ke Surabaya kamu ketemu Dokter Araz ya? Kok nggak cerita sama aku? Tahu gitu aku ikut kamu Kay ke sana," ucap Rere membuat sedikit rasa bersalah menyelinap ke dalam hati seorang Kayla.

"Oh itu, iya ketemu sama Dokter Araz. Kamu tahu dari Kak Fauzan ya?" Kayla waktu itu bertanya sedikit tentang keluarga Mansur pada Fauzan agar ia bisa menyusun strategi saat berhadapan dengan Mansur dan Lina. Sehingga Kayla menceritakan kalau ia bertemu Araz dan adiknya, "Maaf ya, Re. Aku nggak bermaksud nutup-nutupin dari kamu. Aku cuma belum cerita aja dan maaf kak Fauzan tahu lebih dulu daripada kamu," ucap Kayla merasa tidak enak hati. Sebenarnya alasan lain kenapa Kayla belum bercerita karena takut Rere bertanya mengenai masalah Risa. Sebagai seorang yang menjalankan tugas pada bidang psikologi. Kayla hanya berusaha menjaga rahasia klien karena hal itu wajib.

Rere terkekeh, "Apaan sih, Kay. Kamu kayak sama siapa aja. Iya nggak papa kalau kak Fauzan tahu lebih dulu, dia kan calon suami kamuuuu."

Kayla bersiap hendak mencubit Rere tetapi tidak berhasil karena Rere sudah lebih dulu menghindar. Mereka melanjutkan obrolan.

Pinta [Terakhir] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang