2. Siapa dia?

5.7K 436 54
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

***

Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan. Kebahagiaan dimiliki oleh mereka yang berhati lapang yang di hatinya selalu ada Allah.

~Pinta [Terakhir]~
Rani Septiani

***

Jangan lupa baca Surah Al-Kahfi dan perbanyak Shalawat.

***

Universitas Mulawarman, sering disingkat Unmul, adalah perguruan tinggi negeri di Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Universitas ini berdiri pada tanggal 27 September 1962, sehingga merupakan universitas tertua di Kalimantan Timur. Universitas Mulawarman merupakan perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa terbesar di Kalimantan, dengan jumlah mahasiswa mencapai lebih dari 37.000 orang. Kampus utamanya terletak di Gunung Kelua, sedangkan kampus lainnya terdapat di Jalan Pahlawan, Jalan Banggeris dan Jalan Flores. (*)

Ya, Universitas Mulawarman itulah nama yang terukir dengan jelas. Di universitas inilah Kayla dan Rere menimba ilmu. Dan di tempat ini pula kedua lelaki yang sama-sama berprofesi sebagai seorang dokter sedang duduk di kantin kampus. Kantin ini bisa dikatakam kantin paling elit dan paling sering diburu mahasiswa dan mahasiswi karena tempat yang nyaman. Kantin ini terletak di belakang gedung rektorat.

"Beneran dateng, aku kira nggak dapet izin cuti," ucap seorang lelaki bernama Fauzan itu sembari bersalaman.

"Saya sudah janji sama dia untuk datang dan Alhamdulillah dapat izin cuti dua hari," jawab Araz sembari duduk. Araz memang sengaja datang jauh-jauh dari Pulau Jawa menuju Pulau Kalimantan karena ingin menghadiri acara resepsi pernikahan salah satu temannya saat kuliah dulu. Bisa dibilang teman dekat, tetapi tidak sedekat dengan Fauzan.

"Dua hari? Jangan bilang kemarin habis pulang kerja langsung ke bandara? Emang kapan datengnya? Nginep di hotel mana?" tanya Fauzan lagi dengan gaya bahasanya, yaitu aku kamu. Berbeda dengan Araz yang lebih nyaman menggunakan saya kamu. Mungkin ucapan Araz terdengar formal padahal ia sedang berbicara dengan sahabat karibnya. Mungkin latar belakang profesi mereka yang membuat gaya bahasa mereka seperti itu. Ya, terbiasa berinteraksi dengan sesama dokter, koas, dan juga pasien di rumah sakit.

"Sampai tadi malam. Ngambil penerbangan malam. Nggak langsung, saya pulang dulu ke rumah. Saya baru tahu ada bandara baru di samarinda. Biasanya kalau saya ke sini selalu mendarat di bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan. Tapi tadi malam saya ngambil penerbangan ke bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di samarinda. Ternyata banyak perubahan bagus di Kalimantan Timur," jelas Araz begitu kagum.

"Iyaa itu bandara baru, diresmikan tahun 2018. Kamu belum jawab pertanyaan saya, nginap di hotel mana?"

"Maaf..lupa saya jawab. Nginap di hotel Aston." jawab Araz.

Lalu keduanya memesan minuman dingin yang bisa kembali menyegarkan karena saat ini matahari sedang bersinar sangat terik. Lalu keduanya kembali melanjutkan obrolan yang sempat tertunda itu.

"Gimana sudah ketemu?" tanya Araz penasaran tetapi ia hanya mendapat gelengan kepala dari Fauzan membuat Araz terkekeh.

"Aku perhatiin dari tadi senyum-senyum mulu. Kenapa?" kini giliran Fauzan yang bertanya.

"Hm..tadi saya ketemu cewek, dia lucu tapi agak aneh," Araz tampak kembali mengingat perempuan itu. Namun ia tersadar dan segera mengucap banyak istighfar karena biar bagaimana pun perempuan itu bukan mahramnya.

Pinta [Terakhir] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang