18. Berbagi Ilmu

2.5K 290 41
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

***

Ilmu yang kita miliki akan semakin bermanfaat jika kita bagikan dengan orang lain.

Pinta [Terakhir]
Rani Septiani

***

Kayla terpukau begitu memasuki area taman dengan didampingi ketua dan wakil ketua panitia. Baru kali ini ia bertemu dengan sahabat pena dengan lokasi outdoor. Dekorasi yang begitu indah hampir saja membuat air matanya terjatuh. Terharu dan tidak menyangka mereka akan sangat antusias menyambut kedatangan dirinya.

Sebenarnya siapa aku? Hanya wanita akhir zaman yang jauh dari kata sempurna tentang keimanan karena terkadang keimananku naik turun. Sedang memperbaiki diri agar pantas berada di Surga-Nya. Mereka memandang diriku tanpa cela karena Allah sudah menutup semua aibku. Semoga saja walaupun diri ini belum baik, aku tetap bisa menebar kebaikan agar kelak jika aku sudah tiada hanya kebaikanku yang akan mereka kenang. Batin Kayla.

Seorang Master of Ceremony atau yang sering disingkat MC sudah lebih dulu berdiri di depan. Sahabat pena pun sudah duduk dengan rapi dan tertib.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat sore sahabat pena Kayla," ucap Tari yang bertindak sebagai pembawa acara.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Soreeee," jawab sahabat pena.

"Perkenalkan saya Tari yang akan menjadi mc pada acara kita ini. Sebelum memasuki acara inti mari bersama-sama kita mengucap basmalah. Bismillahirrahmanirrahim," Tari memberi jeda, "Siapa nih yang udah nggak sabar untuk bertemu dan menyapa Kak Kayla?" tanya Tari dan mendapat respon hangat dari sahabat pena. Para pengunjung taman pun tampak antusias dengan ikut menyimak. Aku tersenyum setiap kali beradu pandang dengan orang sekitar.

"Oke nggak usah berlama-lama lagi. Kayaknya sahabat pena udah nggak sabar untuk bertemu kakak tercinta kita ini. Mari kita sambut dengan memanggil Kak Kayla tiga kali. Maka Kak Kayla akan datang ke hadapan kita semua," sontak sahabat pena terkekeh mendengar ucapan Tari.

"Yuk kita panggil. Kak Kayla .... Kak Kayla .... Kak Kaylaaaaa."

"Hadirrrr. Assalamualaikum sahabat pena!" sapa Kayla sembari menghampiri Tari.

"Waalaikumussalam, Kak Kayla!" riuh sahabat pena.

"Nahh Kakak tercinta kita sudah hadir di tengah-tengah kita semua. Kalau gitu kita langsung masuk ke acara pertama, yaitu kupas tuntas kepenulisan tentang membuat suatu cerita. Kita fokuskan pada novel yaa!" kata Tari setelah Kayla duduk di kursi.

"Kak Kayla apa yang perlu kita persiapkan sebelum membuat sebuah novel?" lanjut Tari mengajukan pertanyaan pertama sebagai pembuka materi.

"Okee baik. Aku jawab ya. Kita bahasanya santai aja ya jadi kita pakai nonformal. Biar lebih kekeluargaan aja, hehe. Yang pertama sebelum membuat karya itu kita perlu menentukan niat kita menulis itu untuk apa? Tujuannya itu apa? Agar nanti ketika kita lelah atau menemukan sebuah kebosanan, kita bisa ingat dengan niat dan tujuan awal kita menulis itu apa. Dan nanti niat serta tujuan ini yang akan menjadi motivasi buat kita," Kayla menjelaskan. Sahabat pena tampak mengeluarkan buku catatan atau ponsel untuk menulis apa yang Kayla sampaikan.

"Yang kedua ide. Kembangkan ide yang kita dapatkan. Biasanya biar nggak stuck saat menulis cerita itu, bisa kita buat outline per BAB. Tapi kembali lagi setiap penulis itu memiliki kenyamanan yang berbeda-beda saat mengembangkan cerita. Ada yang merasa nyaman menggunakan outline ada juga yang lebih nyaman tanpa outline jadi penulis ini membiarkan ceritanya mengalir. Maka dari itu kita perlu mengenali diri kita ini lebih nyaman yang pakai outline atau nggak supaya enjoy saat nulis cerita."

Pinta [Terakhir] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang