13. Berita yang Tersebar

2.8K 298 24
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

***

Itulah manusia, lebih suka berkomentar atas tuduhan semata tanpa mau mencari fakta.

Pinta [Terakhir]
Rani Septiani

***

Hujan turun ke bumi dengan derasnya sejak sore hingga malam hari. Membuat gadis yang menggunakan piyama berwarna maroon itu meringkuk di dalam selimut setelah melaksanakan shalat Isya. Matanya terpejam, namun bibirnya begitu pucat. Tubuhnya pun menggigil. Sudah dua hari ia tidak melakukan rutinitasnya, bahkan ia belum update cerita di wattpad. Ponsel pintarnya sejak dua hari itu pula tak tersentuh, bahkan mungkin sudah berdebu dan banyak sekali notifikasi yang masuk dari berbagai sosial media. Jangankan untuk bermain ponsel, membuka kedua matanya saja terasa berat karena pusing yang melanda dirinya.

Seorang wanita yang berusia sekitar empat puluh tahun itu masuk dengan membawa nampan. Dari sorot matanya terlihat begitu jelas bahwa ia sangat mengkhawatirkan putri sulungnya. Namun, wajah awet muda nan anggun itu terus saja memancarkan keteduhan sehingga ia tampak begitu tenang.

"Teh, makan dulu terus minum obatnya yuk," kata sang Bunda sembari duduk di samping putrinya.

"Iy, Bun." Kayla menurunkan selimut yang hampir menutup seluruh tubuhnya.

Tiara membantu Kayla untuk duduk, "Astaghfirullah. Badan kamu panas benget, Teh."

Kayla hanya tersenyum saat Tiara berkata demikian, ia juga merasa tubuhnya lemas padahal ia tidak melakukan apapun selain beristirahat dengan tidur hampir sepanjang hari.

Fadhlan masuk lengkap dengan jaket kulit sembari membawa jas hujan yang terlipat rapi membuat Kayla bingung, "Ayah mau ke mana?" tanya Kayla lirih.

"Mau ke apotek beli obat Teteh," jawab Fadhlan.

"Ini hujan, Yah. Kayla nggak apa-apa, nanti juga sembuh. Kayla minum obat yang ada aja. Itu ada paracetamol." Lalu Kayla menunjuk obat yang tergeletak di atas nakas.

Kayla mana mungkin tega membiarkan Ayah tercintanya keluar rumah malam-malam seperti ini ditambah lagi hujan di luar sangat deras. Walaupun keluarga Kayla saat ini sudah termasuk golongan dengan status sosial menengah, tetapi keluarga mereka tidak membeli mobil. Dikarenakan menurut mereka menggunakan motor saja sudah cukup. Namun sepertinya setelah ini mereka akan memutuskan untuk membeli mobil dikarenakan kendaraan itu dibutuhkan di saat hujan seperti ini.

Zia masuk dengan membawa guling kesayangannya, "Teteh itu disuruh periksa juga ke dokter jawabannya pasti nggak mau terussss! Atau maunya diperiksa sama Dokter Fauzan?" tanya Zia sembari terkekeh. Tepat setelah mengatakan itu bantal yang tadi Kayla gunakan sudah melayang ke arah Zia tetapi tidak mengenai yang dituju.

Dapat dipastikan sesi introgasi akan diterima Kayla saat sudah sehat nanti. Buktinya saat ini Tiara dengan penasarannya mencoba mencari informasi mengenai Dokter yang bernama Fauzan itu dari Zia. Sedangkan Kayla sudah terlalu lelah bahkan hanya untuk menyanggah apa yang diutarakan sang adik tercinta.

"Bunda kira Teteh suka pilot ganteng itu," ceteluk Bunda saat Zia selesai bercerita mengenai Fauzan.

Jangan tanya Bunda tahu dari mana. Karena akun gosip bahkan sampai acara gosip di televisi sibuk memberitakan mengenai 'pilot muda ditolak di depan umum oleh seorang gadis misterius'. Mereka sibuk memberitakan dengan bermodal video yang direkam oleh pengunjung kafe. Kayla sempat heran kenapa berita seperti itu saja cepat sekali menyebar ke seluruh penjuru. Tak heran, karena saat ini teknologi semakin canggih. Bahkan orang yang hanya bermain ponsel saja bisa lebih update dibandingkan orang yang menonton televisi.

Pinta [Terakhir] | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang