4 - insiden

3.7K 162 0
                                    

Happy reading gais!!^_^

"REVANNN NATHALIO!!!"

Bruk..

Aduhh.

"Mau kemana kamu?, Bolos lagi hah?" Tanya pak Jawir sambil melintir kuping Revan.

"Aw.. aw.. eng.. ga pak, saya lagi latihan panjat tebing tadi, bapak suudzon Mulu nihh" jawab Revan sambil merintih kesakitan.

"Ngeles aja ya kamu Bambang" ucap pak Jawir sambil menarik kuping Revan lagi.

"Bapak! , nama saya Revan Nathalio paling imut se jagad raya, bukan Bambang" ujar Revan sambil nyengir gigi.

"Ahh terserah kamu saja lah, ayo ikut saya"

Saat menuju ruang BK Pak Jawir tidak melepaskan tangannya dari kuping revan, akibatnya kuping Revan menjadi sangat merah.

"Duduk kamu"

"Duduk dimana pak" tanya Revan sambil menggosok gosokkan kuping nya.

"Sini di meja saya" jawab pak Jawir asal.

"Bener pak?" Tanya Revan yang menunjukkan muka cengonya.

"Ya engga lah malihh, itu ada sofa kamu duduk disana" ucap pak Jawir geram.

"Oh gitu ya pak"

"Sekarang kamu saya hukum, membersihkan ruang BK dan koridor kelas"

Revan membelalakkan matanya tanpa kedip " yang bener aja pak"

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

Sontak Revan dengan pak Jawir melihat ke arah pintu "waalaikummusalam, iya masuk" ucap pak Jawir.

Pintu pun terbuka lebar dan terlihat cewe berambut panjang itu masuk. Dia Vania.

Vania sempat bergeming karna kaget melihat makhluk aneh itu disana, tanpa babibu Vania melangkah kan kakinya "eum ini pak saya mau naro absen di meja Bu Shinta"

Revan memandang Vania lekat tanpa jeda, yang membuat Vania salting.
Vania melirik Revan sekilas, dan akhirnya mata mereka bertemu.

Tuh bocah dimana mana selalu ada ih.
Ucap Vania dalam hati.

"Oh iya Taro saja"

Setelah itu Vania langsung bergegas pergi ke luar, tetapi langkahnya terhenti saat pak Jawir memanggil nya lagi.

"Eh Vania, kamu bisa bantuin bapak ga?"

"Iya kenapa pak?" Tanya Vania

Perasaan Vania sudah mulai tidak enak nih.

"Tolong pantau Revan ya"

Sudah Vania duga.
"Hah? Saya pak?" Ucap Vania sambil menunjuk dirinya.

"Ya iyalah kamu"

Vania menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yaudah ayo Van temenin gua" tanpa persetujuan Vania Revan menarik lengan Vania, dan langsung bergegas keluar.

Revan mengajak Vania ke arah gudang belakang untuk mengambil sapu dan pel an, Revan masih setia menggenggam tangan Vania.

"Heh onta, lepasin tangan gue, gue mau ke kelas" Vania melepaskan cekalan Revan.

"Heh Lo mau gua aduin pak Jawir hah? Tugas Lo itu cuma pantau gua doang Vania Nandyra". Revan melangkah kan kakinya ke arah Vania, Vania mundur kebelakang tapi sayang nya ia terjatuh dan tak sengaja menarik lengan Revan, alhasil mereka jatuh berdua.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang