49 - Revan Cemburu

1.9K 97 2
                                    

Happy reading!

***

Tok tok tok.

"Revan bangun, Sekolah!!" Teriak Riana dari depan kamar Revan.

Euungh Revan merentangkan kedua tangannya ke atas dengan mata yang masih terpejam.

"Nanti Mah, lima menit lagi" ujar Revan dengan suara serak khas bangun tidur.

"UDAH JAM SETENGAH TUJUH REVAN NATHALIO!!!"

"Masih lama itu Mah" Revan malah menggulung badannya dengan selimut.

"Astagfirullah punya anak kaya melihara setan! Bikin emosi terus, Terserah kamu lah" akhirnya Riana pun pasrah ia balik menuju dapur.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh lewat, dan Revan masih tertidur pulas sambil memeluk guling.

Ting

Notifikasi berbunyi di handphone Revan, dan ia pun langsung duduk dari tidur nya.

Vania:
Bangun bego, lo di tungguin pak Jawir di depan gerbang.

Bukannya panik Revan malah tersenyum melihat notifikasi dari Vania.

Revan:
Otw bro!

Revan langsung mengambil handuk, dan masuk kedalam kamar mandi.

Hanya lima menit Revan sudah menyelesaikan mandinya, walaupun hanya sebentar tetapi Revan tetap wangi.

Ia memakai seragam sekolah dengan asal, baju di keluarkan tanpa menggunakan dasi, ia mengambil kunci motor di atas nakas, lalu turun kebawah menghampiri Riana sang Mamah.

"Mah, Revan berangkat sekolah dulu ya" Revan menghampiri Riana dan menyalimi tangannya.

"Udah jam setengah delapan lewat, awas aja kamu bolos!"

"Ga bakal Mamah ku sayang"

"Yaudah sana"

"Assalamualaikum" salam Revan langsung pergi menuju garasi motornya.

"Waalaikummusalam" Riana pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Skip.

Revan sudah tiba di depan gerbang, benar saja pak Jawir sudah berdiri disana dan di tangannya sudah membawa pentungan satpam sekolah.

Pak Jawir langsung menoleh melihat Revan disana. "REVAN! DIEM DI TEMPAT, JANGAN KABUR!" Ucap pak Jawir sambil berjalan menghampiri Revan.

Revan hanya pasrah. "Assalamualaikum pak Jawir, pagi ini bapak terlihat ganteng banget deh" puji Revan dengan fake smile nya.

"Sssttt, saya gamau kena tipu lagi, sekarang kamu parkirin motor kamu dulu, setelah itu kamu keliling lapangan 15 putaran" ujar pak Jawir.

"Ya Allah pak, perut saya ke kocok kocok ntar kalo lari lari" ucap Revan melas.

"Udah gapapa itung itung nyenengin cacing dugem di perut kamu"

"Kasian pak ntar mati"

"Astagfirullah kenapa bahas cacing sih, cepetan sana Revan Nathalio!" Pak jawir menepuk jidatnya.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang