53 - Revan vs Andra

1.2K 79 14
                                    

Happy reading!

***

"Vania, kangen gue gaa?" Teriak Mala yang berlari di koridor kelas menghampiri Vania yang baru saja ingin masuk kedalam kelas.

"Masih pagi udah teriak teriak aja" ucap Vania.

"Eh eh mata lo kenapa tuh, sembab banget, lo habis nangis ya?" Mala memicingkan matanya.

"Apasi engga" Vania masuk kedalam kelas, dan di buntuti oleh Mala.

"Ga jago bohong lo Maemunah! Jelas jelas mata lo gede sebelah"

"Hah? Masa?"

"Tapi boong, mata lo dua duanya gede oncom!" Mala menaruh asal tasnya dan duduk di samping Vania.

"Hmmm" Vania menopang dagunya.

"Isss kenapaa" Mala menggoyang goyangkan lengan Vania.

"Ntar gue ceritain" ucap Vania malas.

"Bener ya"

"Hmm"

Setelah kejadian sore kemarin Vania pulang tidak bersama Revan, karna raut wajah Revan yang menakutkan akhirnya ia memberanikan diri pulang naik angkot, Padahal ia masih sedikit takut akibat kejadian waktu itu.

Revan sudah mengajaknya pulang bersama, namun Vania menolaknya dengan alasan mau pergi ke toko buku dulu.

Dan hari itu pula semalaman Revan tidak memberi kabar kepada Vania. Alhasil Vania overthingking dan menangis hingga subuh.

"Vania, Mala, yuhuuuu" teriak Prisilla sambil memutar mutarkan tasnya ke udara, memang dia tidak pernah membawa buku paket kerumah, ia menaruhnya di kolong meja, jadi tas nya kosong tidak ada apapun.

"Berisik" ucap kompak Mala dan Vania.

"Dih najis, lo berdua gitu amat sama gue"

Mala hanya memutar bola matanya malas, dan Vania menidurkan kepalanya di atas meja.

"Vania kenapa?" Ucap Prisilla yang berjalan ke arah Mala.

"Gatau gue juga, tiba tiba kaya ikan gitu, jadi diem aja" ucap Mala.

"Lo kenape heh!" Prisilla menyisihkan rambut Vania yang menutupi wajahnya.

"Gapapa"

"Lo sakit?"

"Ga, gue cuma ngantuk aja"

"Mau ke UKS?"

"Gaa"

"Hmm ok"

***

"Van, ga sekolah?" Ucap babeh yang sedang menyapu halaman.

Ya, Revan sekarang berada di markas angkasa, sebenarnya Revan belum pulang ke rumah, ia menginap di markas usai kejadian sore kemarin.

"Libur beh" ucap Revan yang sedang menyenderkan kepalanya di kursi.

"Meliburkan diri kamu mah"

"Hehehe, sehari doang beh" Revan membenarkan posisi duduknya.

"Terserah dah" ucap babeh.

Tin tin..

Dua motor sport muncul di hadapan Revan. Siapa lagi kalau bukan Ramon dan Dimas, cs kentel hahaha.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang