30 - I love him, but i dont know if he loves me or not

2.3K 113 3
                                    

Happy reading 💜 budidayakan vote yup!

***

"Heh Lo kemaren jalan sama siapa? Ga cerita! Oke fine" kini Vania sedang mendengarkan ocehan Prisilla.

Vania yang baru saja datang ke sekolah, sudah disuguhi pertanyaan. Ia mendudukkan bokongnya di kursi. Menaruh tas pink nya di atas meja.

"Mala belum Dateng?" Vania malah mengalihkan pembicaraan nya.

"Heh dugong! Jawab dulu pertanyaan gue!"

"Kepo"

Prisilla masih saja mengoceh, Vania hanya diam menyumpal earphone di telinganya.

"Hallo gaisss!" Teriak Mala dari arah pintu.

"Berisik!" Ketus prisilla.

"Lo nape sil?" Tanya Mala sambil mengerutkan keningnya.

"Bete gue, Vania gamau ngasi tau gue"

Mala sempat berpikir apa yang sedang mereka bicarakan. "OH IYA, LO POST IG ITU AMA SIAPA ANJIR!"

Vania melepaskan earphone. Membelalakkan Kedua matanya. "Bacot ye Lo pada, diem ah, ntar gue ceritain"

"Gc!" Ucap Mala dan Prisilla kompak.

Vania menarik nafasnya dalam dalam. Lalu memasang wajah serius. "Itu foto gue sama Revan" bisik Vania.

"WHAT?" Prisilla berteriak kencang membuat beberapa orang di dalam kelas menengok kearahnya.

"Kambing Lo! Berisik"

"Ya maap, syok gue, tumben Lo mau masukin foto lu sama dia, apa jangan jangan Lo jadian?"

"Maunya si jadian, tapi..."

"GA PEKA!" ketus Mala sambil menggebrak meja.

"Temen gue pada kenapa si? Kalo gibah diem diem aja bangke" Vania tersulut emosi.

"Gabisa"

"Astagfirullah" Vania mengelus dadanya.

"Semoga Revan cepet peka, kasian temen gue di gantungin udah kaya jemuran" ujar Mala sambil mengangkat kedua tangannya berdoa.

"Ah udahla"

"Eh btw, bentar lagi kita ujian kenaikan kelas, ada acara juga kan sebelum kenaikan?" Ucap Mala.

"Iya, gue harus punya cogan, buat Dateng ke acara itu nanti" ucap prisilla.

"Dih halu aja Lo" Vania menoyor kepala Prisilla.

***

Kini di arena lapangan sedang ramai penonton menyoraki orang orang yang sedang bermain bola. Vania dan kedua temannya sempat berhenti melihat para cogan bermain bola.

"Van, Revan cakep banget sih kalo lagi keringetan gitu" ucap prisilla dengan mata yang berbinar.

"Eh sil, jangan nikung, liat temen Lo mukanya asem banget dah" Mala menyenggol lengan prisilla.

"Tenang aja Van, gue udah sama Ramon"

"Demi apa?" Mala membelalakkan matanya.

"Semoga" prisilla menaik turunkan alisnya.

"Fakgirl" Mala bertepuk tangan salut dengan prisilla yang setiap ada cogan langsung buru buru berusaha sampai dapet.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang