35 - Liburan

2.2K 97 3
                                    

Happy reading 💜

***

Pagi ini Vania sudah bersiap siap di bawah, Vania sedang menunggu Revan menjemput nya. Hari ini mereka akan pergi ke Bali untuk liburan.

"Van, koper nya jangan sampai ketinggalan" ucap sang bunda.

"Iya Bun, siap"

"Kamu ke bandara sama siapa?"

"Revan nanti jemput kok Bun"

Tak lama suara mobil terdengar dari luar gerbang, Vania langsung keluar membawa koper miliknya.

"Hai, lama ya?" Ucap Revan yang turun dari mobil hitamnya.

"Lumayan, eh Dimas, Ramon dimana?" Tanya Vania.

"Mereka udah sampai duluan di bandara, Prisilla sama Mala juga udah disana"

"Oalah" Vania mengangguk.

"Sini aku masukin dulu kopernya" Vania memberikan kopernya kepada Revan.

"Revan, aku izin pamit dulu sama bunda" Vania berlari masuk kedalam menghampiri bundanya.

"Bunda, Vania pamit dulu ya, salamin ke ayah, Vania berangkat" Vania menyalimi Rina.

"Hati hati sayang" ucap bundanya sambil tersenyum.

Vania pergi menghampiri Revan. Dan langsung masuk kedalam mobilnya.

"Tante, Revan pamit ya" ucap Revan.

"Iya hati hati"

***

Mereka sudah sampai di bandara, Vania menghampiri kedua temannya.
"Heh, Lo kok udah berangkat duluan?" Ucap Vania.

Prisilla dan Mala langsung menengok melihat kearah Vania. "Lah kapan Dateng Lo?" Ucap prisilla.

"Barusan"

"Gue tadi di jemput Ramon, kalo Mala di anter papahnya haha" ujar prisilla dengan nada meledek.

"Sialan Lo kambing"

Vania duduk disamping prisilla, dan Revan bersama kedua temannya sedang mengobrol sambil meminum Starbucks.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 siang, sebentar lagi pesawat dengan tujuan Bali akan segera berangkat.

"Van, lo duduk sama gue ya" ujar Mala.

"Vania sama gue" tiba tiba Revan menarik lengan Vania.

"Gue sama siapa!"

"Itu ada Dimas" prisilla menyenggol bahu Mala.

"Ogah"

"Dih yaudah" Prisilla dan Ramon langsung pergi menuju kedalam pesawat.

"Udah Lo sama gue" ujar Dimas sambil berlalu di depan Mala.

Dengan sangat terpaksa Mala duduk bersama Dimas.

Disisi lain Vania sedang tertidur di pundaknya Revan. Butuh waktu beberapa jam untuk sampai di Denpasar Bali dan akhirnya mereka sampai dengan selamat.

"Van, bangun" Revan menepuk pelan pipi Vania.

Perlahan Vania membuka matanya. "Udah sampe?"

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang