57 - Masalah lagi

1K 78 8
                                    

Happy reading!

***

"HEI" teriak Revan kepada wanita yang berada di depan kelas Vania.

Wanita itu pun menoleh.

"TAYO, BHAHAHAHA" Revan tertawa terbahak bahak. Namun Ramon dan Dimas hanya saling pandang dan mengerutkan keningnya.

"Temen lo kayanya kehabisan obat deh" bisik Ramon kepada Dimas.

"Dih kok lo pada ga ketawa sih? Ga asik lo berdua" ujar Revan.

"Ck, Udah basi anjir"ucap Ramon.

Sebentar lagi bel pulang sekolah akan berbunyi, dan semua kelas sedang jamkos, alhasil ketiga makhluk ini pun berkeliaran, bukan berkeliaran ngepet ya!

Revan tanpa malu nya langsung masuk kedalam kelas Vania sambil menenteng dasi abu abu nya.

"Assalamualaikum" salam Revan mengikuti suara khas mirip pak Jawir.

Sontak saja semua yang berada di dalam kelas langsung hening.

Revan hanya tersenyum lebar seperti orang dongo.

"Anjing Revan!" Celetuk Dion yang sedang duduk berselonjor di atas bangku yang ia susun.

"Eh beraninya kamu ngomong kasar nak Dion! Setelah ini kamu ikut bapak ke ruang guru" ucap Revan yang masih mengikuti gaya bahasa pak Jawir.

Vania yang sudah biasa melihat tingkah konyol kekasihnya itu tidak perduli dan lebih memilih menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Maaf pak, saya pake brainly ga pake ruang guru" ucap Dion.

"Ck, Bodoh!"

Revan berjalan ke arah Vania dengan gaya tengil nya.

"By.." ucap Revan sambil memainkan pipi Vania.

"Gua bukan babi lo!" Ujar Vania yang masih menutup matanya.

"Ih kamu mah, yaudah aku ngambek!" Revan memalingkan wajahnya sambil menyilangkan kedua tangannya di bawah dada.

Vania bergidik ngeri, ia pun langsung membuka matanya dan mengecek apakah benar dia Revan atau bukan, pasalnya Revan sedikit bertingkah aneh.

"lo kenapa anjir, Kesambet?" Vania mengerutkan keningnya.

"Ah, udah lah, pulang sekolah gue tunggu di parkiran, kalo lama gue tinggal, bye babi ku!" Ucap Revan sambil berlalu dari hadapan Vania.

"Anjir lo!"

Tak lama bel pulang sekolah pun berbunyi.

"Van, Sil, gue duluan ya, Buna gue udah jemput di depan" ucap Mala.

"Iya, hati hati"

Brakk.

Prisilla menggebrak meja, membuat Vania membelalakkan matanya. "Oh iya anjir, mingdep udah ujian, gila ga sih kita udah mau lulus aja!" Heboh Prisilla.

"Bagus deh, gue mau cepet nikah" ucap asal Vania.

"Gue mau cari Sugar Daddy ah abis lulus" ucap Prisilla sambil membenarkan rambutnya.

"Dih najis banget, istighfar lo sil, awas lo di unboxing hahaha"

"Astagfirullah, bercandaan doang anjir"

Vania pun terkekeh, saat ini di dalam kelas hanya ada Vania dan Prisilla.

"Sil ayo, lo bareng Ramon pulang nya?" Tanya Vania.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang