15 - sakit.

2.7K 114 3
                                    

Happy reading!

"Mall, beli seblak yuk, lagi pengen banget guee" ajak Vania kepada Mala, Mala yang sedang terfokus dengan benda pipihnya itu langsung memandang ke arah Vania.

"Hehhh, Lo tuh punya penyakit lambung ya! Mau mati Lo?" Ketus Mala, pasalnya Vania tidak bisa terlalu banyak memakan makanan yang pedas, karna ia punya penyakit lambung yang biasa di sebut mag.

Vania tertunduk lesu "mal, dikit doang kok sambelnya" Vania menggoyang goyangkan lengan Mala.

Mala yang kesal mendengar ocehan Vania yang terus menerus akhirnya ia menuruti permintaan Vania.

Mereka berjalan ke kantin, tak hanya nasi uduk yang terjual disana banyak sekali jajanan yang lainnya.

Vania memesan seblak Bandung buatan teh onah menurut warga sekolah seblak teh onah itu paling the best. "Teh seblak nya dua yaa, yang satu pedes banget" pesan Vania ke teh onah dengan suara yang sangat pelan, Mala yang sudah duduk di kursi tengah sambil memainkan handphonenya.

"Siap neng, tunggu sebentar nanti di antar" ucap teh onah ramah.

Vania menghampiri Mala yang sedang duduk, ia mendaratkan bokongnya di kursi, Vania mengeluarkan handphonenya menscroll aplikasi Instagram tak lama teh onah datang membawa nampan berisi dua mangkuk seblak, aromanya sudah sangat menggoda membuat Vania tidak sabar untuk melahapnya.

"Eh tunggu tunggu kok punya Lo lebih merah sih Van?" Tanya Mala bingung karena seblak milik Vania warnanya sangat merah.

Vania hanya menyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"gue gamau tanggung jawab kalo Lo sakit nanti" ucap Mala sambil meniup niupkan seblaknya yang panas.

"Sekali kali elah mal"

Tidak ada pembicaraan lagi akhirnya mereka terfokus dengan makannya.

***

Vania melipat kedua tangannya di atas meja menaruh kepalanya yang sangat pusing, dan perutnya yang melilit perih, keringat sudah bercucuran ia hanya bisa menahan rasa sakitnya karna ini masih jam pelajaran.

Vania memegangi perutnya ia sudah tidak tahan lagi, ia ingin pergi ke UKS. "Sil, temenin gue yu" ucap Vania lemas.

"Eh eh, Lo kenapa?" Tanya prisilla khawatir.

"Perut gue sakit" mata Vania sudah berkaca kaca, perutnya sudah seperti di tusuk tusuk oleh pedang.

"Ayo ke UKS"

"Bu" prisilla mengangkat tangan kanannya ke atas.

"Kenapa sil?" Tanya bu Shinta.

"Eum ini Bu, Vania sakit"

"Antar ke UKS sil" ucap Bu Shinta.

"Weh kenapa tuh bocah?" Tanya Mala mengerutkan keningnya.

"Sakit perutnya ceunah"

"Lo sih ngeyel di bilang jangan makan pedes juga! Batu Lo Malih" Mala yang geram ia mencubit hidung mancung Vania.

"Aw sakit" Vania mengelus ngelus hidung mancungnya itu.

"Ayo Van" prisilla membopong Vania, badan Vania yang kecil tidak terlalu berat untuk dibopong seorang diri.

Vania dan prisilla berjalan menuju ruang UKS di tengah perjalanan ia melihat segerombolan anak kelas IPS sedang bermain bola di lapangan, Vania masih setia memegangi perutnya yang terasa sangat perih itu.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang