52 - Revan Marah.

1.3K 91 19
                                    

Happy reading!

***

"Sel, lu ga cape diem diem gini?"

Dua orang perempuan sedang berbincang bincang di taman pusat kota Jakarta.

"Hmm?" Perempuan yang ditanya pun menoleh.

"Kenapa lo ga langsung aja ungkapin kalo lo suka sama dia"

Marsella Jonnya, wanita cantik, bertubuh mungil dan berwajah imut itupun terkekeh. "Gabisa Din" ucapnya lembut.

"Why?"

"lo mau bikin gue di cap pelakor?"

"I know, tapi ini ngebatin banget woi, dari awal masuk sampe sekarang lo masih diem ga berani nunjukin ke dia" dini pun kesal sambil memegang pundak Marsella.

"Ini resiko gue Din, gue salah nempatin hati, jadi gini deh, hehe" Dini yang melihat raut wajah Marsella yang terlihat sedih ia langsung memeluknya.

"Eh tapi lo mau terus nungguin Revan gitu? Kok lo bego sih? Kan dia setia banget sama cewenya, udah putus terus balikan lagi, mana ada kesempatan buat lo" ucapan dini benar benar menampar kenyataan Marsella.

"Kamu tau babi? Ya itu kamu" Marsella memalingkan wajahnya.

"HAHAHA canda sayang" Dini tertawa renyah.

"Udah lah, yuk balik, udah mau hujan" ucap Marsella.

"Kuy"

Mereka pun pergi dari sana.

***

"Lo bisa ga sih pakein nya yang bener! Kena bibir gue gila, pait!"

"Ya sabar dikit sih, tangan gue tremor anjirrr"

"Bisa ga sih!?"

"Diem lo nya! gerak gerak mulu kaya cacing di kasih garem"

"Alis gue kenapa di kenain juga sih?"

"Banyak bacot ya"

"Ihh Revan, mata gue kena bego!"

"HAHAHAHA lagian lo nya berisik sih"

Ya, mereka Revan dan Vania, mereka berdua sedang heboh memakai masker organik di wajahnya, karna hari ini tanggal merah, akhirnya Revan pergi main ke rumah pacarnya. Lihatlah sekarang, sedang ribut masalah Masker.

"Kelilipan isss" Vania bangun dari tidurnya, ia mengucek ngucek mata yang sebelah kanan.

"Sini gue liat" Revan meniup niup mata Vania pelan.

"Udah?"

"Hemm" jarak mereka begitu dekat, membuat kedua orang disana merasa canggung.

Vania yang merasa akhirnya ia mengalihkan perhatian. "Revan gc pakein lagi" Vaniapun tiduran kembali.

"Van, kalo masker yang green tea gini bisa di makan ga sih?" Tanya Revan.

"Dongo!"

"Bau nya enak, jadi pengen gue makan deh"

"Sok mangga atuh di makan, paling besok lo mati!"

"Parah bener omongannya" Revan masih fokus memakaikan masker di wajah Vania.

"Hahahaha bercanda sayang" mata Vania masih terpejam, dan Revan senyum senyum sendiri kaya orang gila.

Vania mengintip dengan sebelah matanya. "Dih kenapa lo?"

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang