20 - anak baru

2.3K 97 2
                                    

Happy reading!

Vania sedang berada di kantin bersama Mala dan Prisilla, sedari tadi Vania hanya memainkan makanannya dan menopang dagunya seperti tidak ada gairah hidup.

"WOY!" Prisilla yang geram akhirnya ia menggebrak meja dengan kesal.

Bukan hanya Vania Mala pun ikut tersentak kaget. "Anjir Lo, kaget gue!" Ucap Mala menoyor kepala Prisilla kesal. Vania hanya mengelus dadanya sabar.

"Ya maap sih, lagian tuh kunyuk kenapa sih bengong aja? nanti mah kesambet aja, kan repot" kata prisilla menyuapkan makananya kedalam mulut.

Mala yang sedang fokus ke kuah baksonya melirik Vania sekilas lalu menyenggol lengan Vania. "Lo nape dah?"

"Hah? Kenapa?"

"Yang di tanya malah balik nanya kan asu" ucap Prisilla.

"Lo kenapa Vania Nandyra putri nya Satria Wijaya"

"Hmm, gue gapapa"

"Kalo ada apa apa bilang aja Van, kan kita sahabat" kata Prisilla sambil memandang wajah Vania.

"Lo kan kodomo" Vania dan Prisilla menengok ke arah Mala bingung.

"Kodomo?"

"Iya teman baik ku, hehe" Mala nyengir memperlihatkan deretan giginya.

Prisilla menepuk kepalanya, dan Vania hanya bisa tertawa.

Jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Bel pulang sekolah pun sudah terdengar, setelah berpamitan kepada kedua temannya vania buru buru  untuk keluar kelas. Ia berjalan menuju gerbang mencari keberadaan pak Jojon, badan nya sudah sangat lelah ia ingin cepat cepat sampai rumah.

Tak lama pak Jojon datang, Vania naik kedalam mobilnya. Tak sengaja matanya tertuju pada objek kedua lawan jenis sedang berboncengan.

Revan sama Nathasa?

Motor hitam milik Revan menyalip mobil Vania, melihat nathasa memeluk tubuh Revan. Vania yang melihat itu dadanya terasa sesak.

Gue juga gapernah meluk dia kalo boncengan. Ucap Vania dalam hati.

***

Vania sedang mengerjakan tugasnya dengan serius, seketika ia teringat sesuatu yang ketinggalan.

"Anjir lupa! Buku catatan gue kebawa Prisilla" Vania menepuk jidatnya.

Ia mengambil handphonenya di meja belajarnya. Menekan aplikasi line.

Prisilla:
Sil, gue ke rumah Lo ya - Vania

Tak lama Prisilla langsung membalas.

Mau ngapain Lo? Minta sumbangan?- prisilla

Anjir lo, muka gue emang ada tampang bakat tukang minta minta ya? - vania

Dikit lah, Lo coba aja Mayan kerja sampingan- Prisilla.

Woy! Kok bahas ini Maemunah, buku Catatan gue kebawa sama Lo sialan!- Vania.

Oh iya, sini Lo ke rumah gue aja - Prisilla

Vania menaruh handphonenya, lalu mengambil cardigan hitamnya ia menguncir rambutnya kebelakang, turun kebawah melihat jam masih pukul delapan malam.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang