12 - Dion

2.5K 101 2
                                    

Happy reading!

"Haiii girll!" Teriak Mala dari arah pintu.

"Ngapain Lo masuk?" Ucap prisilla dengan wajah tengil.

"Ihhh Lo kok gitu? Awas ya Lo gabakal gue kasih oleh oleh" Mala menyilang kedua tangannya.

Vania yang melihat itu hanya bisa geleng geleng kepala. "Heh masih pagi! Udah pada ribut aja Lo pada pening nih pala gue!!"

"Heh Van, tadi gue lewat ruang guru ada Revan sama ibu ibu gitu tau!" Ucap Mala.

Vania langsung membelalakkan Matanya. "Hah? Serius?" Vania mendapatkan Anggukan dari Mala.

Vanila langsung bergegas menuju ruang guru. Setelah sampai ia melihat Revan membelakangi, dan Melihat Mamahnya Revan.

Vania mengumpat di pinggir dekat tembok, matanya terus melihat ke arah sana, ia bertanya tanya bingung ada apa ini.

Tidak lama Revan dan Mamahnya pergi melangkah ke arah Vania, seketika Vania panik dan akhirnya Revan menyadari keberadaan Vania.
"Heh ngapain Lo?" Tanya Revan, Vania hanya menyengir memegangi ujung roknya.

"Vania?" Tanya Riana kepada Vania.

Vania langsung mencium punggung tangan Riana. "Iya Tante".

Riana tersenyum ramah. "Eh Van, mamah ke mobil duluan yah".
Revan menggangguk menyetujui.

"Vania, Tante duluan ya"

"Iya tan"

Dan hanya mereka berdua yang disana, kecanggungan mulai menyerang Vania. Akhirnya Vania membuka suara. "kenapa?"

"Biasa" jawab enteng Revan sambil memasukan tangannya ke kantong celananya.

"Di panggil gara gara kemaren?" Tanya vania.

"Iya, gue di skors dua hari, lumayan buat main PS"

Vania melongo dengan perkataan yang diucapkan Revan. "Lo bego! , di skors malah seneng" Sulut Vania kesal.

"Hehehe"

"Yaudah gue ke kelas, ga guna dari tadi ngintipin Lo" ucap Vania keceplosan. Ia membekap mulutnya.

"Lo ngintipin gue ya dari tadi?"

Vania menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ihh engga! Gue duluan" baru satu langkah, tangan kekar milik Revan sudah lebih dulu menangkap lengan Vania.

"APA!" Vania mengerutkan keningnya.

"Nanti sore gue tunggu di taman".

"Ogah ih" Vania berusaha melepaskan cekalan Revan.

"Ga Dateng, gue samperin ke rumah Lo!" Ancam Revan.

"Iya ih! Lepas dulu!!" Revan langsung melepaskan tangannya, dan Vania langsung berlari menuju kelas.

Menarik lo.

***

Pak Jojon sudah stand by di depan gerbang, Vania langsung berlari menghampiri pak Jojon. "Ayo pak"

Siang hari ini sangat panas, ia melihat ke arah kaca dengan menopang dagunya. Ia sempat memikirkan ajakan Revan tadi pagi, ia bingung harus datang atau tidak.

Setelah sampai di halaman rumahnya, tak biasanya ayahnya pulang cepat, dan ada mobil berwarna hitam yang entah milik siapa ada disana.

Ia masuk dengan perasaan bingung. "Assalamualaikum" seketika orang yang berada di ruang tamu menengok ke arahnya.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang