7 - sate ayam.

2.9K 143 3
                                    

Happy reading!

Sebuah motor sport berwarna hitam memasuki halaman sekolah.cowo itu langsung memakirkan motornya di dekat pohon rindang. Revan melepas kan helm dari kepalanya. menampilkan wajahnya yang sangat tampan.

Revan berjalan menuju kelas nya 11 IPS2 yang berada sangat pojok dekat kamar mandi. Kali ini dia tidak terlambat sekolah tumben. Sepanjang jalan Matanya terus menatap depan tidak menggubris pekikkan kagum perempuan perempuan yang sedang berjalan lawan arah dengannya. Di dalam kelas hanya ada beberapa orang, karna ini masih terbilang sangat pagi, Revan duduk di paling belakang barisan pertama, dia duduk dengan Ramon dan di belakangnya ada Dimas dan Sean.

Revan menenggelamkan wajahnya di atas meja dan menutup wajahnya dengan lipatan kedua tangannya.
"Woy!! Tumben berangkat pagi". Teriak Dimas pas di dekat kuping Revan.

"Bangke lo" Revan menampol kepala dimas geram.

"Sakit taiii" Dimas mengelus ngelus Kepalanya.

"Cimy mati". Ujar Revan mengubah raut wajahnya menjadi sangat melas.

"Innalilahi, Lo apain dongo!" Nimbrung Ramon yang tadinya sedang menyalin tugas matematika milik Sean.

"Gue kasih makanan ikan cupang punya adek gua".

"Bego di pelihara, yaiyala mati!" Ramon meleparkan pulpen miliknya ke muka Revan.

"Temen gue gini amat yak" Dimas menggelengkan kepalanya heran.

Bel sudah berbunyi tanda jam pelajaran akan segera dimulai. Jam pelajaran pertama yaitu matematika.


***

"Van toilet yuk" ajak Prisilla sambil menggoyang goyangkan lengan Vania.

"Ntar ih, Lo ga liat apa? gue lagi nikmat banget makan soto ayam". Ucap Vania kesal.

Prisilla mengerucutkan bibirnya sebal.

Owemjiii Revan ganteng banget!!

Gewlla lumer.

Rambutnya badai cuii.

Anjirr putih beuut dah.

Vania yang sedang menikmati makanannya terganggu akibat suara suara menggelikan dari kanan dan kirinya.

Revan berjalan mengarah ke tempatnya bersama kedua antek anteknya.

"Van, pulang bareng gue" tegas Revan menatapnya tajam.

"Apa apaan Lo mpph" Revan membekap mulut Vania.

"Gaada penolakan". Setelah itu Revan berjalan ke meja paling pojok tempat ter pw nya.

Vania mengumpat kesal, alhasil ia jadi malas makan lagi, dan langsung pergi meninggalkan kantin. Suara hujatan menghakimi Vania .

So kecapkepan ew.

Anak baru udah bisa deketin Revan.

So cantik.

Seperti itulah suara suara mengerikan yang ia dapatkan.

Sebelum masuk ke dalam kelas, Vania pergi ke toilet untuk membasuh mukanya.

"Ih Vania Lo kenapa sih, gue di tinggal pergi". Ucap prisilla kesal.

Hari ini Mala tidak masuk sekolah karna ada urusan keluarga di Jogja, jadinya mereka hanya berdua saja.

"Ya mangap Bu" Jawab Vania sambil mencolek dagu prisilla.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang