29 - seharian sama Revan

2.3K 109 0
                                    

Happy reading! 💜

***
Hari ini weekend jadi Vania hanya rebahan di atas kasur, tetapi karna terlalu sering rebahan ia bosen, dan akhirnya ia memutuskan untuk turun kebawah mencari bundanya.

"Bundaaa" teriak Vania di belakang bundanya.

"Astagfirullah, anak bunda kenapa ini?" Rina mengelus dadanya.

Vania hanya menyengir. "bunda lagi masak apa?"

"Lagi buat brownies, bunda iseng aja mau buat" ujar Rina.

"Mau Vania bantuin?"

"Boleh"

Vania terus berkutat membuat adonan. Bundanya sedang mandi terlebih dulu, Jadi Vania sendirian di dapur.

"Udah belum?" Tanya bundanya yang masih menggunakan handuk di atas kepalanya.

"Udah nih jadi" Vania mengambil brownies kukusnya dan meletakkannya di piring.

"Euum wangi banget brownies nya" ucap ayahnya dari arah belakang.

"Eh ayah, cobain yah, buatan chef Vania Nandyra hehe" Vania menyodorkan brownies nya.

Satria menyomot satu potong brownies coklat dan memasukkan semuanya kedalam mulut.

"Waa.. ee..na..k bangrtz.z.." ucap ayahnya yang kesulitan berbicara karna mulutnya penuh dengan brownies.

"Ayah, telen dulu baru ngomong"

Sedang asik memakan brownies sambil mengobrol. Suara ketukan terdengar dari luar.

Tok tok tok.

"Biar Vania aja yang buka" Vania beranjak dari duduknya. Membuka pintu dan ia terkejut ternyata Revan sedang menyengir membawa dua kotak bingkisan yang entah apa di dalamnya.

"Siapa Van?" Teriak ayahnya dari ruang makan.

Vania gelagapan, karna ia tidak pernah sekalipun membawa cowo ke rumahnya kalo ada ayahnya, bisa bisa ia habis dimarahin.

"Assalamualaikum om" tiba tiba Revan menyelonong masuk kedalam rumah. Vania membelalakkan matanya, ia tidak bisa berbicara apa apa saat ini.

Satria sedikit terkejut, tetapi wajahnya kembali dingin. "Waalaikummusalam" Revan menyalami kedua orang tua Vania.

"Ada apa nak Revan?" Tanya Rina. Karna ia sudah mengenal Revan lama.

"Tante cantik, Revan mau bawa kabur Vania boleh ga?"

"Et, kamu nge godain istri saya?" ucap satria.

"Engga om, saya suka anak nya, bukan ibunya"

Vania berjalan perlahan menuju ruang makan. Vania menarik jaket Revan kencang. "Lo ngapain Bambang?" Bisik Vania.

"Apa sayang" Vania kembali membelalakkan matanya.

"Bodoh!"

"Siapa sayang?" Tanya satria sangar.

"Om sayang ea" Revan mengedipkan sebelah matanya.

Rina hanya tertawa melihat tingkah Revan yang aneh.

"Kamu ini yah" satria menggeleng kan kepalanya.

"Vania dia siapa kamu?" Tanya satria.

Mampus gue "temen yah" Vania menggaruk tengkuknya.

"Calon istri, Om" Revan menimpal ucapan Vania.

Vania hanya mengelus dadanya sabar.
"Nama kamu siapa?"

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang