55 - Slave of love

926 68 17
                                    

Hi semua, author seneng banget cerita ReVan udah 100k readers hahaha, thank you udah setia sama cerita ReVan, karna author lagi bahagia, besok author up lagi, tapi harus wajib vote ya! love you all.

Happy reading!

***

Teman teman Vania dan Revan masih berada di ruangan kamar inap Vania, semuanya pada sibuk mengobrol dan bercanda, Vania yang merasa tenggorokannya kering ia pun menyenggol lengan Revan. 

"Van, haus" ucap Vania pelan.

Revan dengan sigap langsung mengambil air minum yang berada di atas meja sebelah kasur.

Revan pun membantu Vania untuk duduk, dan meminumkan Vania dengan pelan pelan.

Revan yang melihat mata Vania sudah sayu ia pun bertanya. "lo ngantuk?" Vania hanya mengangguk.

Revan pun berbicara kepada teman teman Vania dan Revan. "lo semua pada balik dulu gih, bini gue mau istirahat, Berisik kalo ada lo pada" ucap Revan.

"gaya lo ngaku ngaku Vania bini lo!" Celetuk Ramon.

"kan calon bini, ya kan van?" Jawab Revan sambil menengok ke arah Vania. dan Vania hanya senyum tersipu malu.

"yauda yuk balik, biar vania bisa istirahat" ucap Prisilla.

"Yaudah, gue balik duluan ya" ujar Ramon.

"Heh kunyuk! Jagain sahabat gue ya, awas aja kalo lo macem macemin!" Ucap Mala.

"Tenang aja, Vania aman sentosa kalo sama gue!" Ucap tengil Revan.

"Ck, udah gue balik ya!" Ucap Dimas, dan mereka pun pulang.

Setelah sepi, Revan langsung melihat ke arah Vania. "Gih tidur" Revan mengelus ngelus rambut Vania.

"jangan kemana mana ya van, temenin gue disini" ucap Vania.

"siap nyonya Nathalio" Revan tersenyum lebar ke arah Vania, menampakan deretan giginya yang putih.

Vania pun terkekeh.

tak lama kemudian mata Vania mulai berat, alhasil ia pun tertidur pulas.

Tangan Revan masih setia mengelus ngelus rambut Vania. Ia pun terus memperhatikan Vania yang sedang tertidur.

"Van, kalo ada kata lebih tinggi dari kata cinta, gue bakal ungkapin ke lo, tapi sayangnya gaada" hening.

"gue sayang lo Van, cinta banget malah"

"Lo tenang aja ya, habis ini gue bakal basmi si Andra itu biar ga gangguin hubungan kita lagi" ucap nya lagi.

Revan pun mengecup singkat kening Vania. "tidur yang nyenyak ya sayang"

***

Keesokan hari nya, Vania masih berada di rumah sakit, dan ia masih belum di perbolehkan untuk pulang ke rumah, ia pun merengek untuk pulang. "Revann, gue mau pulang aja" ucap Vania sambil memanyunkan bibirnya.

"belum boleh Vania.." ucap Revan lembut.

"gue ga betah, mau pulang, mau sekolah, mau ketemu temen temen gue" Vania semakin rewel meminta untuk pulang.

"iya iya makan dulu tapi ya?"

"ah gamau, mau pulang Revan" Vania menampakkan puppy eyes nya.

"iya ntar gue bilang ke dokter nya dulu kalo lo mau pulang"

"sore ini ya?" Vania memegang lengan Revan sambil tersenyum.

"iya sayang, nih makan dulu, gue suapin" Revan mengelus tangan Vania.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang