33 - hari spesial

2.1K 116 7
                                    

Happy reading 💜

***

Pagi ini diadakannya rapat, Guru guru dan anggota OSIS sedang disibukan untuk persiapan acara besok malam. Para siswa siswi saat ini sedang free.

"VANIAAA" Teriak Prisilla.

"Apasi sil?"

"Besok gue jadi bareng Ramon yuhuuuu" ujar Prisilla sumringah.

"Enak banget ya Lo, gue Ama siapa?" Tanya Mala dengan wajah melasnya.

"Lo sama pak Jawir aja Sono" ucap prisilla asal.

"Heh! Pak Jawir udah punya istri, gila aja Lo"

"Ya siapa tau Lo mau jadi mamah muda nya"

"Anjing Lo" Mala mendorong Prisilla yang hampir terjungkal.

"Temen temen gue kenapa ribut terus sih kerjaannya?" Ucap Vania sambil menopang dagunya.

"Van, kantin yuk laper" Ajak Prisilla.

"Yaudah yuk" akhirnya mereka berjalan menuju kantin.

Saat sampai di kantin mata Vania bertemu dengan Revan yang sedang di kelilingi oleh para cewe cewe yang badai. Vania yang melihat itu menjadi insecure.

Vania menundukkan kepalanya ia berjalan menuju tempat penjual batagor. "Van, liat deh doi lo, di kelilingin sama Tante" bisik Mala kepada Vania.

"Hem" Vania hanya berdehem dan memesan batagornya.

Awalnya Vania dan kedua temannya ingin makan di kantin, tetapi niat mereka di urungkan karna ramai.

"Van, Lo ga cemburu?" Tanya prisilla yang berada di samping kiri Vania.

"Ha? Gue tau diri aja sil, mau bagaimanapun gue ga berhak atas dia" ujar Vania sambil tersenyum.

"Lo tenang aja Van, siapa tau walaupun Revan banyak yang naksir tapi di hati dia cuman ada Lo" Mala menyenggol nyenggol lengan Vania.

"Semoga" ucapnya lirih.

***

Revan menaruh kakinya di atas meja, ia sedang memikirkan untuk memberikan kejutan untuk Vania besok, sedari tadi Revan meminta bantuan kepada teman perempuan nya, untuk bertanya perihal kesukaan perempuan. Walaupun Revan playboy tetapi ia tidak mahir dalam memberikan sebuah hadiah yang spesial, karna dari dulu para mantannya hanya di jadikannya sebagai boneka dan tidak pernah di beri kado atau apapun itu.

Ramon dan Dimas sedang mencari peralatan untuk rencana yang sudah di susun Revan.

Revan bangkit dari duduknya berjalan menuju ruang OSIS. "Aldi" teriak Revan kepada cowo tinggi berkacamata.

"Iya?" Jawab Aldi ramah.

"Gue butuh bantuan Lo" Revan membisikan sesuatu kepada Aldi. Dan setelah itu Aldi menyetujui permintaan Revan.

Setelah semuanya beres, Revan kembali ke dalam kelasnya.

Disisi lain Vania sedang resah pasalnya sedari tadi pagi Revan tidak menyapanya sama sekali. "Vania, Lo kenapa sih, muka Lo kusut amat kaya kanebo kering" ucap Mala yang geram melihat raut wajah Vania yang memelas.

"Gapapa" jawabnya singkat.

"Tai ledik, gue udah apal nih, cewe kalo bilang gapapa, pasti ada apa apa" ujar Prisilla.

"Mal, besok malem, gue berangkat bareng Lo ya"

"Lah? Lo ga sama Revan?" Tanya Mala bingung.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang