11 - tawuran

2.8K 116 3
                                    

Happy reading!

Matahari sudah menampakkan dirinya, menyorot jendela yang berlapisi gorden berwarna putih transparan. Revan menggeliat, rambutnya acak acakan khas orang bangun tidur. Tapi dia tetep aja cakep.
Hari semakin cepat, Minggu ke Senin sebentar, bagian Senin ke Minggu lama banget. Ia duduk sambil bengong agak sedikit lama untuk mengumpulkan nyawanya terlebih dulu. Setelah itu Revan bangkit lalu bergegas untuk mandi.

Revan keluar dari kamarnya memakai celana jeans hitam dan dalaman kaos berwarna putih dan tak lupa Hoodie hitam yang selalu ia kenakan. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju meja makan.

Disana sudah ada Mamah papahnya dan tak lupa saudara kembarnya Reva. Revan menyomot roti selai coklat milik Reva. "Ih bang, punya gue!"

Revan melahap roti itu tanpa sisa.
"Gaboleh pelit sama Abang sendiri, nanti kuburan Lo sempit!"

Rika sangat bosan melihat pertikaian Antara mereka berdua setiap hari, setiap saat, setiap menit, Setiap detik. Tapi kalo gaada satu, di cariin. Dasar.

"Revan, mau kemana kamu masih pagi udah keluyuran aja?" Tanya Rika sambil menyidukan nasi ke Desta suaminya.

"Mau ketemu Ramon mah" ujar Revan berdiri dari bangkunya lalu mengambil kunci motor di atas meja makan.

"Kamu ga makan dulu Van?" Tanya ayahnya.

"Gausah yah, Revan pergi dulu yaaa" ucap Revan berpamitan kedapa kedua orang tuanya.

"Hati hati"

Revan berjalan ke arah garasi rumahnya, ia menyalakan mesin motornya lalu bergegas menuju markas angkasa.

Tidak butuh lama untuk Revan sampai kesana, ia sekarang sudah ada di depan markas angkasa, ia turun dari motornya lalu membuka helm hitamnya, ia melihat kaca spion, membenarkan rambutnya yang sedikit acak acakan karna terkena helm.

Revan melangkah memasuki markas, disana sudah ada beberapa orang sekitar dua belas orang sudah berkumpul. Revan memiliki tiga puluh tiga anggota angkasa Revan yang notabennya ketua geng angkasa, hari ini ia akan menyusun rencana untuk menyerang anak sekolah sebelah yang sudah berbuat semena mena dengan anak angkasa.

Walaupun geng angkasa suka berbuat ulah tetapi mereka mempunyai sisi baik yaitu setiap hari Jum'at mereka akan pergi ke panti panti yang ada di kota Jakarta hanya untuk memberikan beberapa makanan, seperti sembako, pakaian dan lain sebagainya.

Setelah semuanya berkumpul ia membicarakan hal hal apa saja yang akan menjadi strateginya, ia akan menyerang besok di hari Senin setelah pulang sekolah.

"Besok barang barang buat nyerang harus udah di siapin ya Yog" ujar Revan kepada Yogi.

"Bawa apa aja?" Tanya Yogi.

"Bawa centong, penggorengan, sama minyak!" Ucap Revan asal.

"Serius Van?" Tanya Yogi lagi sambil melongo.

"Lo oon apa bego sih? Ini mau tawuran bukan mau ikut audisi master chef dongo!!" Revan menaiki suaranya karna geram.

"Hehe, kan gatau van, ehhh tapi btw gapapa bawa minyak!" Ucap Yogi Sabil menaiki satu jari telunjuknya ke atas.

"Buat apaan dah"

"Buat nyiram mereka, biar pada glowwing shimering Splendid mukanya"

semua yang ada di dalam markas tertawa terbahak bahak, melihat Tingkah kocag temannya itu.

Revan yang sudah kesal akhirnya ia berpamitan untuk pulang duluan.
"Gue cabut ya!"

***

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang