38 - berubah??

2K 94 10
                                    

Happy reading!!

***

"Makasih kak, maaf ngerepotin" ujar perempuan yang ditolong oleh Revan.

Saat ini Revan dan Ramon berada di rumah perempuan yang tadi.

"Sama sama, lain kali hati hati" ucap Revan lalu memakai helmnya.

"Iya kak"

"Gue duluan" Revan yang di buntuti oleh Ramon langsung bergegas pergi.

Mereka pergi ke markas angkasa untuk sekedar bersantai atau ngobrol ngobrol.

Setibanya disana Revan langsung duduk dan menaikkan kedua kakinya di atas meja. "Behhh, mie rebus satu" ucap Revan.

"Siapp bos ku" balas babeh.

Di sisi lain Vania masih setia menunggu pak Jojon, hari sudah hampir gelap dan Vania belum juga di jemput. Saat ada angkot yang berhenti di depannya Vania enggan untuk naik karna ia takut kejadian yang lalu terulang kembali.

Akhirnya ia pasrah dan memilih untuk jalan kaki saja, Vania dengan lesu menyusuri jalanan sambil mendengarkan musik.

Angin menerpa wajahnya, Vania tersenyum tak di duga matanya mengeluarkan air mata. "Vania Lo gaboleh suudzon" ucap nya sendiri, ia menyeka air matanya dan melanjutkan jalannya.

Setibanya di rumah Vania langsung naik keatas, melihat jam dinding ternyata sudah jam 19.00 malam tak terasa ia berjalan dari sekolah sampai rumah satu setengah jam.

Ia meluruskan kedua kakinya di atas kasur dan memijatnya pelan, setelah dirasa mendingan ia langsung mandi.

Setelah mandi Vania mengecek handphonenya, ternyata Revan tidak memberinya kabar. Ia menarik nafasnya dalam dan ia memilih untuk tidur karna lelah.

***

"Ramon, Lo liat Revan ga?" Teriak Vania yang berlari menghampiri Ramon di depan kelas.

Vania berhenti di hadapan Ramon dengan nafas yang tidak beraturan. "Revan dimana?" Tanya nya lagi.

"Nafas dulu woi"

"Dimana ih?"

"Di taman belakang sama adek kelas tadi" ucap Ramon keceplosan dan langsung menutup mulutnya.

Vania langsung berlari menghampiri Revan di taman belakang, setibanya di sana Vania melihat Revan di kelilingi banyak perempuan cantik.

Vania langsung menghampiri Revan. "Ikut" Vania memegangi tangan Revan dan menariknya, tetapi Revan malah menangkis lengan Vania.

"Kemana?" Ketus Revan.

Vania tersentak kaget. "Ikut dulu" ucap Vania dengan suara melemah.

"Ck, ayo" Revan berjalan duluan di depan dan Vania hanya bisa menunduk membuntuti Revan.

Kini mereka sudah berada di depan toilet sekolah. "Ngapain?" Ucap datar Revan.

"Kamu kenapa sih?"

"Lo yang kenapa tiba tiba narik gue!"

"Aku cuma mau ngasih kamu makanan dari bunda, dari tadi aku nyari kamu tapi kamu gaada, dan ternyata kamu sama para fans kamu" ucap Vania dengan menekan Kalimat terakhir nya.

ReVanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang