Cewekku, Dilan-ku #8

462 32 21
                                    

Valentine? Ah, itu bukan hari yang spesial bagi sebagian orang-orang single alias jomblo.

Tapi mungkin hal itu tak berlaku untuk Miya. Cewek itu sangat bersemangat menyambut hari Valentine meskipun ia tak memiliki seorang kekasih.

Well, lebih tepatnya belum memiliki seorang kekasih.

Apa yang identik dengan Valentine?
Pastinya cinta, kasih sayang, kekasih, orang tersayang, hadiah, bunga, dan yang paling utama adalah coklat.

Adakah disini yang tidak menyukai coklat?

Membayangkan rasa coklat yang begitu manis dan meleleh di dalam mulut saja sudah membuat sebagian orang kepingin.

Termasuk Miya.

....

Tanggal 12 Februari, H-2 Valentine. Miya dengan bersemangat pergi ke supermarket dekat rumahnya untuk membeli camilan.

Cewek itu menyusuri rak-rak berisi makanan ringan, minuman dingin, dan makanan cepat saji. Ia membeli beberapa untuk persediaan di rumah ketika ibunya sedang pergi dan dirinya malas memasak, atau mungkin ketika ia terbangun dengan keadaan lapar di malam hari.

"Coklat!" Mata violet Miya berbinar ketika melihat jajaran coklat berbagai merek, varian rasa, dan ukuran di rak kasir.

Miya mengambil 5 batang coklat Silverqueen, setelah itu menyerahkan kepada petugas kasir.

Miya keluar dari supermarket dengan perasaan senang. Kapan lagi dia bisa mendapatkan coklat Silverqueen berharga 16 ribu per batang? Karena biasanya, coklat Silverqueen yang ia beli itu berharga kurang lebih 23 ribu.

"Hm ... Tumben Dairymilk diskonnya cuma dikit," gumam Miya.

Miya mencoba mengingat-ingat. Coklat Dairymilk yang biasanya berharga kurang lebih 19 ribu, kini dijual seharga 15 ribu. Meskipun menurut Miya lebih enak coklat Dairymilk, namun ia memilih Silverqueen yang lebih banyak diskon.

Memang, sih, keuntungan penyuka coklat waktu Valentine. Bisa dapet coklat yang lebih murah.

"Yang 2 buat kado Lesley, satu buat dibagi ke anak-anak, yang 2 buat aku sendiri!" Miya bermonolog seiring perjalanan pulang menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah, Miya meletakkan kantung belanjaan di atas pantry. Cewek itu menata seluruh belanjaannya di dalam lemari dapur.

"Perasaan baru kemarin, deh, gue beliin lo coklat 3 sama Good Day."

Miya menoleh. Harith menghampiri Miya sembari menatap kresek belanjaan cewek itu.

"Mumpung diskon Valentine," jawab Miya.

"Lo boleh ambil yang lo beli itu. Yang punya gue ini, jangan lo apa-apain!" Miya menunjuk coklat yang baru saja ia masukkan ke dalam freezer kulkas.

Harith mengangkat satu alisnya. "Buat cowok lo, ya?" tanya Harith.

"Emang siapa cowok gue?" tanya Miya balik, berpura-pura heran. Well, meskipun dalam hati ia berkata, iya, tuh coklat emang buat Alucard.

Harith mengangkat bahunya acuh. "Alucard?" tebaknya. "Kan dia satu-satunya cowok yang lagi deket sama lo."

"Sok tau, lo." Tawa Miya meledak. "Fyi, temen gue dikelas, tuh, ada 8, cowok semua."

...

"Valentine jatuhnya kok hari Jum'at, sih? Gak asik, ah."

Miya menoleh ke arah Carmila yang tengah menggerutu. "Lo mau kencan, ya?" tebak Miya.

Cewekku, Dilan-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang