Cewekku, Dilan-ku #15

364 29 18
                                    

"Alu, kamu dapet salam dari temenku, katanya kamu ganteng."

Mata Miya memincing. Cewek itu mem-pause lagu yang ia dengar menggunakan earphone.

Jujur saja, Miya benar-benar penasaran dengan reaksi Alucard.

"Siapa?"

Freya tersenyum malu-malu. "Ruby, anak kelas 11 Ipa 3," jawabnya.

"Temennya Guin, dong?" Gusion tiba-tiba menyahut. Sengaja mencegah Alucard bertanya lebih jauh lagi.

Miya membalik buku novelnya acuh. Cewek itu berpura-pura fokus membaca novel sembari mendengarkan lagu. Ia tak ingin terlibat lagi.

"Aku ada fotonya, nih. Mau liat, gak?" Freya bertanya antusias.

Gusion meletakkan tasnya di bangku kosong sebelah Miya. Cowok itu hendak melangkah pergi, namun dicegah oleh Miya.

Gusion menoleh ke arah Miya tanpa suara. Cowok itu bisa merasakan cengkeraman Miya di lengannya terasa lebih kuat, disertai tarikan. Dalam artian lain, Miya menyuruh cowok itu duduk diam di bangkunya.

"Lo ... bener-bener mau nyerah, Miy?" tanya Gusion ragu.

Miya melemparkan tatapan tajamnya kepada Gusion. Cewek itu mengambil ponselnya di laci meja, dan menyetel kembali lagu yang ia putar dengan volume keras.

....

Pluk!

Miya tersentak. Cewek itu terbangun karena merasakan ada yang menarik earphone ditelinganya. Ia pun melirik ke arah pelaku yang melepas earphone-nya.

"Gak baik tidur sambil dengerin lagu lewat earphone. Apalagi kamu nyetel lagunya keras banget gitu."

Miya melipat tangannya di depan dada. Cewek itu mendengus dan kembali memejamkan mata, berlagak seolah tak terganggu oleh kehadiran cowok itu.

"Gue gak tidur," ketus Miya.

Cowok itu tertawa kecil. Ia mengambil kursi kosong, kemudian mendudukinya. Tak lupa memasang sisi earphone Miya yang tadi ia lepas di telinganya.

"Bilangnya gak tidur, tapi dari jam pertama dipanggil presensi gak nyahut," ledek cowok itu.

Miya diam, tetap tak merespon. Lebih baik mendiamkan cowok yang tengah duduk di sebelah kirinya daripada menambah beban pikiran cewek itu.

"Oi, waktunya ke lab bahasa!" komando Martis.

Seluruh siswa segera membereskan barang-barang mereka dan menuju ke laboratorium bahasa. Lagi-lagi Miya memisahkan diri dari Alucard, dan memilih untuk berjalan bersama Zilong dan Gusion.

Seperti biasa, pelajaran berlangsung dengan tenang. Meskipun kelas itu hanya memiliki siswi sepertiga dari total murid yang ada, kelas tersebut tetap kondusif.

Jam istirahat tiba. Miya yang merasa lapar pun memutuskan untuk pergi ke kantin yang berada di lantai dasar gedung. Tentu saja dengan mengajak Zilong, Gusion, dan Ling. Namun ketiga cowok itu menolak.

"Miy, sama aku, ya?"

Miya menghentikan langkah kakinya. Setelah Freya sudah berada di sampingnya, Miya kembali melangkah. Kedua cewek itu segera mengantri untuk membeli makanan.

....

Lebih dari 15 menit berlalu. Alucard merasa cemas karena Freya dan Miya belum juga kembali dari kantin. Sementara Martis dkk sudah kembali beberapa menit lalu, dengan keadaan bersih. Karena memang tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman ke dalam laboratorium.

Cewekku, Dilan-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang