Ujian Kenaikan Kelas (UKK) atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Penilaian Akhir Semester (PAS) tinggal menghitung hari. Segala persiapan sudah dilakukan oleh kelas XI Mipa 1 untuk menunjukkan hasil belajar mereka selama di kelas 11 ini.
Seperti saat ini contohnya, Miya dkk berencana belajar bersama di rumah Alucard. Well, sebenarnya itu paksaan Zilong untuk belajar di rumah Alucard. Dia ingin mengenalkan Miya pada ibunda Alucard, katanya.
Tunggu, deh. Kok malah Zilong yang gercep banget?
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Miya dkk segera membereskan barang-barang mereka. Setelah itu, barulah mereka menuju parkiran untuk mengambil motor.
"Granger, Freya sama Miya siapa yang boncengin?" tanya Ling.
Alucard menengok ke belakang. "Gue, Zilong, sama Gusi-"
"Gusion!"
Suara lembut itu membuat seluruh cowok yang ada disana menoleh. Guinevere -yang notabene tunangan Gusion, menghampiri mereka bersama Lancelot.
"Gue ikut kalian boleh? Gak ganggu, kok, mau ngajarin kalian malah. Boleh, kan?" tanya Guinevere.
Lancelot mendengus. "Sorry, kakak gue maksa ikut," ucapnya.
"Gak papa. Tapi lo harus ikut Lance," ucap Gusion.
Mata Guinevere berbinar senang. Cewek itu mengangguk semangat dan langsung menggeret lengan Lancelot agar segera memasuki mobilnya.
"Kak, gue ada janji sama Odette, tau!" gerutu Lancelot.
Guinevere berdecak. "Lo itu, ya, udah mau UKK masih asik kencan aja! Gue laporin Daddy tau rasa lo!"
Mereka terkekeh melihat tingkah kakak beradik itu. Akhirnya, mereka kembali menatap Granger, Freya, dan Miya.
"Miya ikut aku," titah Alucard. Cowok itu beralih menatap Granger. "Lo ikut Gusion sana! Freya ikut Zilong, ya."
"Ck, tega amat lo ama temen sebangku," decak Granger sebal.
"Bucin mah beda atuh." Zilong terkikik setelah berucap demikian.
Miya yang hendak menaiki motor Alucard, sontak mengurungkan niat. Cewek itu berjalan menghampiri Zilong dengan tangan terkepal yang siap melayangkan tinju.
"Mau gue banting lo, hah?!"
Zilong memundurkan motornya. "Eh, eh, ampun, Miy. Gue bercanda doang, elah!"
"Miya ... jangan gitu, dong ...," rengek Freya ketakutan. Ia mencengkeram kedua sisi jaket Zilong erat.
"Miy, naik. Atau gue tinggal," ancam Alucard dengan wajah dan intonasi datar.
Miya berbalik, membalas tatapan Alucard tak kalah tajam. "Tinggal aja, gue gak peduli!"
"Miy—"
"Gue udah gak mood!"
....
"Alu pulang!"
Seorang wanita setengah baya kelusr dari dapur dengan senyum merekah. "Selamat datang. Wih, rame banget."
Alucard menjabat tangan sang ibunda, kemudian mencium kedua pipinya. "Iya, Bun. Teman-teman Alu ngajak belajar bareng disini," ucapnya.
"Oh, ya udah. Bunda siapin makanan dulu. Kamu ajak teman-teman kamu ke ruang tengah, aja."
"Siap, Bunda."
Alucard kembali ke ruang tamu, dan mengajak teman-temannya itu ke ruang tengah. Alucard mengambil papan tulis miliknya untuk di gantungkan di tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewekku, Dilan-ku
Fanfiction[𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐂𝐨𝐧𝐟𝐥𝐢𝐜𝐭 𝐢𝐧 𝐋𝐚𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐰𝐧] Jika kodratnya sel sperma mengejar sel telur, maka hal itu tidak berlaku bagi Miya. Jaket jeans Dilan, sepatu kets, jas almamater disampirkan di pundak, plus banyak tingkah. Cewek modelan...