Cewekku, Dilan-ku #6

482 36 3
                                    

Hari ini Miya Archer tidak masuk sekolah.

"Miya Archer?"

"Tidak masuk, bu," sahut Martis.

Guru mata pelajaran Biologi itu mengerutkan dahi. "Kenapa?"

"Belum ada keterangan. Sakit, mungkin," jawab Martis. Cowok itu kemudian memanggil Alucard. "Miya kemana?"

Alucard menggeleng. "Gak ada kabar dari kemarin. WhatsApp dia juga gak aktif," jawabnya.

Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya pelajaran pun dimulai.

...

Alucard
Miy, kamu kenapa?

Jam istirahat kedua hampir berakhir. Dan hingga saat ini, Miya belum juga membalas, bahkan membaca WhatsApp dari Alucard.

Sudah lebih dari 3 hari berlalu setelah hukuman berlari keliling lapangan dibawah hujan deras. Dan Miya pun tak terlihat pucat atau lemas beberapa hari terakhir.

Alucard mengacak rambutnya frustasi. Sejak pagi, ia tak berkonsentrasi dengan pelajaran karena mencemaskan keadaan Miya.

Alucard pun menjadi lebih pendiam dari biasanya. Cowok itu juga tak mengiyakan ajakan Granger, Zilong, Ling, maupun Gusion untuk bermain game seperti biasanya.

"Tuh anak galau banget, kayaknya," komentar Ling.

Gusion tertawa. "Alucard bucin!!!" ucap cowok itu dengan intonasi suara yang cukup keras.

Zilong menutup mulut Gusion. Membuat cowok itu bungkam tiba-tiba. "Jangan bikin tuh anak makin emosi," peringat Zilong.

"Ish! Tangan lo bau, tau, Zil!" gerutu Gusion sembari berusaha menyingkirkan tangan Zilong dari mulut serta wajahnya.

Granger & Ling tampak masih fokus dengan game. Kedua cowok itu mendapat tugas membangun sebuah ruang penyimpanan di bawah tanah.

"Eh, udah gelap. Disini dikasih lampu apaan?" tanya Granger.

Zilong segera mengarahkan player-nya berjalan menuju tempat player Granger dan player Ling berada. "Samain aja kayak ruangan lain. Pake Redstone Lamp."

"Cheater," ejek Ling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cheater," ejek Ling. Cowok itu menyerang player Zilong menggunakan Pickaxe yang ia bawa.

"Woy!" seru Zilong marah. "Gue keluarin dari world mampus, nih!"

Granger melepas headset gaming yang ia pakai, kemudian beranjak kembali ke bangkunya. "Gue duluan, capek."

"Lah, baterai gue dah mau habis. Gue out juga, ya," pamit Gusion. Cowok itu beranjak dari bangku Miya yang ia tempati untuk bermain game bersama yang lain sembari memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Cewekku, Dilan-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang