Cewekku, Dilan-ku #12

406 33 0
                                    

Miya mengunyah bakso yang ia bawa dari kantin dengan malas. Mood-nya sedang tidak baik hari ini.

Bukan,

Bukan karena Alucard. Bukan juga karena Freya.

"Udah, gak usah marah. Biarin aja, deh. Nanti juga nilai dia yang dikurangi," tutur Alucard.

Mata Miya kembali berkaca-kaca.

"Tetep aja, Aluu.... Yang disobek kan lembar jawabanku," rengek Miya.

Brakk!

"Lo itu, ya! Udah bener-bener dia diem, malah diingetin lagi. Nangis lagi, kan!" omel Carmila.

"Habisnya dia diem, sih," gerutu Alucard.

Carmila melotot. Cewek itu kembali melempar buku tulisnya ke meja. "Ya makanya dihibur! Tai!"

Alucard meringis. Cowok itu pun kembali ke bangkunya, meninggalkan Miya yang menangis di lipatan tangan cewek itu.

"Lah, malah ditinggal."

Alucard beranjak duduk di kursi Kagura sebelum Carmila kembali mengomel. Tadi, cowok itu kembali ke bangkunya untuk mengambil ponsel yang tertinggal di kolong meja.

"Miy, mau denger aku main, gak?"

Miya hanya melirik Alucard. Cowok itu sedang menunggu loading screen dari aplikasi 'Perfect Piano' yang baru saja dibukanya.

Alucard mengambil earphone Miya yang berada di dalam tas cewek itu. Ia sudah hafal dengan kebiasaan Miya membawa earphone dan headset gaming setiap hari. Cowok itu juga tau dimana Miya menyimpan kedua benda itu dalam tasnya.

Alucard memakai satu sisi earphone. Cowok itu mengecek volume dan mengaturnya agar pas di telinga.

"Sini, deh." Alucard meletakkan ponselnya. Cowok itu menarik Miya agar duduk dengan tegak, dan bersandar pada pundaknya.

Alucard memasang sisi earphone yang lain di telinga Miya. Cowok itu mendekatkan ponselnya, dan mulai memainkan tuts keyboard yang terpampang di layar ponsel.

"Al, 'Kiss the Rain', dong," request Miya.

Alucard menghentikan pergerakan jarinya di tuts piano. Cowok itu menoleh. "Yiruma?"

Miya mengangguk.

"Sorry, aku gak bisa. Cuma sekedar tau judulnya, gak tau lagunya. Aku taunya 'River Flows in You'," ujar Alucard.

Miya tertunduk lesu.

"Gini aja, deh."

Alucard melepas earphone Miya dari ponselnya. Cowok itu memanggil Granger, membisikkan sesuatu di telinga cowok itu.

"Oke." Granger mengangguk.

Granger mengambil case biola yang ia simpan di loker meja. Cowok itu duduk di atas meja Ling yang sedang menghilang entah kemana bersama Zilong.

Alucard meminjam ponsel Granger untuk membuka aplikasi 'Perfect Piano' juga. Hanya saja, cowok itu mengatur tingkatan nada yang berbeda di ponsel Granger.

"Tu, dua, tiga."

"Eh... Bentar-bentar. Volumenya belum gue atur." Alucard nyengir.

Alucard mengatur volume ponselnya dan ponsel Granger paling keras. Cowok itu menekan salah satu satu tuts untuk mengeceknya.

"Oke, siap."

Alucard menggerakkan jarinya dengan lincah. Suara dentingan piano yang keluar dari speaker ponsel Alucard dan Granger terdengar begitu mirip seperti aslinya.

Cewekku, Dilan-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang