Gatau ini bakal sampai chapter berapa😂
Haruskah Alucard dihujat lagi? :>
Jangan dulu, deh. Kasihan author sama Alucard :".....
"Gue gak suka sama lo!" sentak Alucard penuh emosi.
Miya melebarkan matanya, terkejut. Sedetik kemudian, ekspresinya berubah 180 derajat. Cewek itu memasang wajah datar, dan menatap mata Alucard tajam.
"Lo pikir gue sendiri suka sama lo?" tanya Miya sinis.
Miya tertawa mengejek. Ia berbalik badan sembari berucap dingin, "Gak usah ngimpi!"
Alucard mengacak rambutnya frustasi. Ia kelepasan mengatakan hal itu pada Miya. Dan sekarang, pikirannya terus berkecamuk memikirkan bagaimana nasib hubungan mereka selanjutnya.
Alucard sudah mulai menerima Miya sejak kebalinya cewek itu dari Korea. Alucard baru menyadari hal itu. Dan sepertinya, yang dikatakan Freya, Aldous, dan ibunya benar.
Bahwa Alucard hanya tidak menyukai tingkah tomboi Miya.
Tok! Tok! Tok!
"Al, Ayah pulang, tuh."
Itu suara ibundanya. Mendengar kabar bahwa sang Ayah telah kembali dari dinas, Alucard segera keluar dari kamar untuk menemuinya.
Benar saja, pria yang selama ini membiayai hidupnya bersama sang ibu dengan bekerja di luar kota telah pulang. Ayahnya itu tampak sedang bersimpuh di depan kursi roda ibunya.
Manik mata mereka memancarkan aura kebahagiaan. Alucard dapat melihat ikatan hati yang kuat diantara keduanya.
Alucard tak meneruskan langkahnya. Ia memperhatikan interaksi kedua orang tuanya yang sudah lama tak berjumpa. Bahkan Ayahnya itu juga tak sempat pulang ketika Ibunda Alucard berada di rumah sakit.
"Al? Sini, nak," panggil Ayah.
Alucard menghampiri sang Ayah dengan langkah perlahan. Begitu sampai di depan Ayah, keduanya berpelukan ala pria untuk melepas rindu.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Ayah.
Alucard tersenyum. "Baik, Yah. Ayah sendiri?"
"Ayah juga baik."
Tangan Bunda tiba-tiba terulur untuk mengelus rambut putranya. Senyumnya mengembang.
"Putra kita ini juga sudah menemukan cintanya, loh, Yah," ucap Bunda.
Tak hanya Bunda, Ayah pun langsung tersenyum pada Alucard. Sedangkan yang ditatap berusaha memaksakan senyum bahagianya.
"Oh, ya?"
Alucard mengangguk kaku. Membuat senyum kedua orang tuanya semakin mengembang.
"Jadi? Kapan kamu bawa dia ke rumah, Al?"
'Aduh, mampus ....'
......
Selena masuk ke dalam kelas XII Mipa 1 dengan membawa setumpuk kertas. Tinggal menunggu beberapa minggu lagi, Ujian Nasional akan diadakan. Dan sekolah sudah meminta siswa/i-nya untuk mengisi formulir rencana mereka selepas kelulusan.
Dibantu oleh Martis dan Lancelot, Selena membagikan kertas formulir itu pada seluruh siswa/i di kelasnya.
"Nah, sekarang kalian tulis aja rencana kalian selepas lulus SMA. Formulir ini cuma dipakai untuk arsip sekolah, kok," ucap Selena santai.
"Waktunya tinggal 15 menit untuk berpikir. Sebelum dikumpulkan, harap minta tanda tangan orang tua di kolom yang tersedia. Mengerti?"
"Mengerti, Miss!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewekku, Dilan-ku
Fanfiction[𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐂𝐨𝐧𝐟𝐥𝐢𝐜𝐭 𝐢𝐧 𝐋𝐚𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐰𝐧] Jika kodratnya sel sperma mengejar sel telur, maka hal itu tidak berlaku bagi Miya. Jaket jeans Dilan, sepatu kets, jas almamater disampirkan di pundak, plus banyak tingkah. Cewek modelan...