Kedatangan Miya kali ini sukses membuat seisi kelasnya tercengang.
Bagaimana tidak? Miya datang 5 menit setelah bel berbunyi dengan mendobrak pintu kelas. Tak sampai di situ, Miya juga melempar tasnya dari depan kelas -lebih tepatnya dari meja guru- ke bangkunya yang terletak di bangku ke dua dari belakang, baris ke dua -dari kiri meja guru.
"Martis, Lance, lo berdua ke ruang piket minta tugas sama ambil jurnal kelas," suruh Miya tak terbantahkan.
"Siap, Bu Bos!" Martis dan Lance langsung ngacir keluar kelas.
Miya mendudukkan dirinya di meja guru. Ia menatap satu per satu para penghuni kelas XI Mipa 1. Tak ada kegaduhan, mereka semua diam di bangku masing-masing.
Aura bossy Miya mendominasi, membuat para penghuni kelas menciut. Kelas pun terasa begitu sunyi.
Ceklek!
Lancelot dan Martis menyerahkan buku jurnal kelas beserta selembar kertas lecek. "Itu tugasnya dikumpulin ke ruang piket kalo dah selesai," ucap Martis.
"Spidol." Miya mengulurkan tangannya.
"Nih, tangkep!" Zilong melemparkan spidol papan tulis milik Alucard yang langsung ditangkap oleh Miya.
Miya mengambil ponsel, kemudian memotret tugasnya. Cewek itu sibuk mengisi jurnal kelas sehingga tak mempedulikan yang lain.
"Lo yang nulis," tunjuk Miya pada Freya sembari melangkah menuju bangkunya.
"Kok aku, sih?" protes Freya.
Miya menghiraukan protesan cewek itu. Ia berucap sarkas, "Kerjaan gue bendahara, bukan sekertaris gak bertanggung jawab."
....
Miya tengah fokus mengerjakan tugasnya. Bangku sebelah cewek itu kosong karena hari ini Gusion tidak masuk sekolah.
Srett!
Miya dapat menebak dengan mudah, siapa orang yang menduduki bangku Gusion. Miya hafal betul parfum siapa itu.
"Ajarin dong, Miy."
Miya merasakan bulu tengkuknya meremang kala Alucard berbisik tepat di telinganya. Cewek itu menoleh, mendapati Alucard tengah berdiri sedikit membungkuk di sebelah kanannya.
Oh, tebakan Miya salah.
"Gini kan, Miy?" Miya menoleh ke arah kiri, pada Zilong yang duduk di bangku sebelahnya -kursi Gusion. Miya mengoreksi jawaban Zilong, lalu menggeleng.
"Salah itu."
Sreet!
Miya melirik ke arah Alucard. Cowok itu baru saja mengambil kursi Zilong untuk diduduki. Tak lupa Alucard meletakkan buku tugasnya di atas meja.
Miya menggeser kursinya ke kiri, mendekati Zilong. Memberikan akses yang lebih luas untuk Alucard yang duduk di sisi meja.
"Nih, 'Bulan' itu pake T, tsuki. Kalo suki itu 'Suka', daisuki," terang Miya.
Zilong mengangguk-angguk. Sementara Alucard diam-diam mencontek jawaban Miya.
"Dahlah! Kalian berdua modusnya minta diajarin tapi ujung-ujung nyontek," ketus Miya. Cewek itu meletakkan buku tugasnya di tengah-tengah meja.
"Jangan lupa bayar. Nyontek ke gue gak gratis," imbuh Miya.
Cukup lama terdiam, akhirnya mereka bertiga sudah menyelesaikan tugas. Zilong kembali ke bangkunya untuk memberi contekan pada Ling dan Granger. Sedangkan Alucard pindah duduk di bangku Gusion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewekku, Dilan-ku
Fanfiction[𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐂𝐨𝐧𝐟𝐥𝐢𝐜𝐭 𝐢𝐧 𝐋𝐚𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐰𝐧] Jika kodratnya sel sperma mengejar sel telur, maka hal itu tidak berlaku bagi Miya. Jaket jeans Dilan, sepatu kets, jas almamater disampirkan di pundak, plus banyak tingkah. Cewek modelan...