Cewekku, Dilan-ku #45 (End)

337 26 30
                                    

"Ini sopnya asin banget, siapa yang masak?" tanya Bunda.

Miya langsung menunjuk Alucard. "Al yang nambahin garam, Tante. Miya masak direcokin terus sama dia."

Bunda dan Ayah pun kompak menatap Alucard penuh selidik.

"Kamu udah kebelet nikah, Al?"

.....

Jam 8 pagi di rumah Gusion, sudah terkumpul anggota Hexaguard secara lengkap. Mansion besar milik keluarga Paxley sedang kosong hari ini, karena semua berada di tempat kerja —kantor— masing-masing.

Gusion mengarahkan mereka ke ruang keluarga yang didesain kedap suara supaya. Setelah para maid yang mengantar camilan serta minuman keluar, mereka pun memulai rapat.

"Oke, sebagai ketua, gue harus mulai rapat ini, kan?" ucapan Hanzo dihadiahi anggukan oleh seluruh anggota.

"Keknya harus pake bahasa formal, deh," cetus Harith.

"Oke. Topik pembahasan kita kali ini adalah smartwatch dan ponsel baru Miya yang dihadiahkan oleh sekolah. Gusion berpendapat bahwa mereka memasang GPS di kedua benda itu, mengingat Miya sudah memiliki ponsel sendiri, dan smartwatch tak begitu berguna untuk calon mahasiswa seperti kita."

Miya mengeluarkan smartwatch serta ponsel pemberian sekolah yang masih tersegel rapi di dalam kotaknya.

"Aku belum mengecek isinya," ungkap Miya.

Guinevere mengambil kotak itu. "Oke, guys, mari kita inboxing smartwatch dan Hp bermerk Apple yang diberikan oleh sekolah kepada Miya."

"Gak usah ngelawak dulu, waktunya serius," ketus Lancelot sembari menjitak kepala kakaknya itu.

Guinevere membuka kotak itu dan mengeluarkan isinya. Ponsel didalamnya  masih terlihat 100% baru. Benar-benar mulus. Bersih bening seperti tanpa kaca.

Eh, kok jadi ngiklan :'v

"Masih utuh, gini," ujar Lancelot.

Hanzo mengangguk. "Sini gue cek."

Hanzo menghubungkan ponsel tersebut dengan laptopnya menggunakan kabel USB. Ia tampak mengerut melihat deretan angka berwarna hijau di layar laptopnya yang gelap.

"Sistemnya bersih, kok," ucap Hanzo, "coba nyalain. Kayaknya emang gaada apa-apa."

Gusion menyalakan ponsel itu. "Kita cek dalemnya juga, lah."

"Tuh, ada Google Find My Device. Coba lo liat, ada akunnya siapa, terus kehubung sama perangkat apa aja," suruh Harith.

"Cih. Katanya suruh formal," cibir Miya.

Harith nyengir.

"Ada 10 perangkat terhubung. Hp ini, smartwatch lo, sama beberapa perangkat lain yang posisinya nyebar," ucap Gusion.

"Ada 8 komputer, nih. Yang 1 di sekolah, 1 di Boston, 1 di Korea, 2 di Land of Dawn, 1 di Harvard, 1 di Los Angeles, 1 lagi di Swedia," sebut Gusion ketika mengecek satu per satu perangkat tersedia.

"Tuh, kan. Mereka nggak pake GPS, tapi internet. Jaman udah mulai maju dan mereka main-main sama anak milenial yang notabene pinter teknologi," ujar Hanzo.

Odette mengangguk setuju. "Cara ini menurutku udah mulai jadul. Google My Device udah ada sejak lama, walaupun nggak semua orang tau."

"Gue aja pake itu buat nyariin Kak Miya," tutur Harith.

"Terus, kenapa mereka nyebar kemana-mana?" tanya Alucard.

"Yang jelas buat mantau posisi Miya," jawab Granger. "Miya yang bawa kunci utama Hexagol, udah pasti dia diincer sama mereka."

Cewekku, Dilan-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang