Reward buat para readers <3
Nominasi readers terpilih bakal didedikasikan sama author per chapter :)
Ikutin aja rules di setiap akhir chapter mulai sekarang, okey :3Dan maaf, author akhir² ini sibuk ngurusin nilai merah di raport, jadi telat update
....
"Lo main game apaan sih?"
Miya tertawa ngakak. Sejak tadi Harith menatap sang kakak yang tampak seperti sedang jatuh cinta. Cewek itu berekspresi gemas, bahagia, kesal, bahkan tertawa.
Miya mengenakan earphone, sehingga Harith tak tau apa yang sedang dimainkan Miya di ponselnya.
"MLQC," jawab Miya singkat.
Harith mengerutkan kening, heran. "Apaan, tuh? Kok gue gak pernah denger, ya?"
"Gak usah kepo, game-nya cewek ini," ucap Miya.
Tok! Tok! Tok!
"Tuh, dokter lo dateng tuh," ucap Harith sembari berjalan ke arah pintu untuk membukanya.
Ceklek!
"Hai."
Miya terlonjak. Cewek itu langsung membenarkan posisi duduknya yang terlalu barbar. Miya pun berdehem untuk menghilangkan kegugupannya.
"Kak Estes? Ngapain kesini?" tanya Miya ramah.
Bukannya menjawab, Estes justru bertanya balik, "Gimana kabar lo?"
"Baik," jawab Miya. "Cuma kecapekan doang, sih, kata dokter."
Estes menduduki bangku yang tersedia di sebelah brankar Miya. Sementara Harith sejak tadi sudah berkutat dengan setumpuk kertas dari Pak Saber di sofa sudut ruangan.
Estes menunjuk tumpukan kertas itu. "Gara-gara itu, ya?" tebak Estes tepat sasaran.
Miya mengangguk. "Susah juga ngurusin diri sendiri, adek, sekolah, sama perusahaan dalam satu waktu. Gue jadi heran sama cerita-cerita di novel, kok mereka bisa pinter gitu ngatur semuanya."
"Lo belum terbiasa soalnya, Miy," ucap Estes.
Estes tampak memperhatikan raut wajah Miya dengan seksama. Cowok itu merasakan adanya banyak perubahan pada diri Miya.
"Miy, lo punya alter ego, ya?" tanya Estes tiba-tiba.
Tak hanya Miya, Harith pun turut menatap Estes bingung. Argumen Estes yang tiba-tiba membuat mereka terkejut. Terlebih Harith.
"Denger-denger, sejak pulang dari Korea sifat lo yang tomboy tingkat akut itu jadi berubah drastis. Tapi kalo menurut pengamatan gue, kayaknya itu gara-gara alter ego punya lo, deh," argumen Estes.
Estes mengeluarkan buku sihirnya. "Alter ego itu mirip sama kepribadian ganda. Bedanya, alter ego itu lo sendiri yang ciptain dan lo sendiri yang ngendaliin. Kalo kepribadian ganda, kan, lo dikendaliin sama kepribadian lo yang lain."
"Alter ego kebanyakan muncul gara-gara trauma di masa lalu. Dan gue yakin alter ego lo terbentuk gara-gara sering kena hukum selama di Korea, kan? Atau bisa juga kejadian lain yang bikin lo trauma."
Miya terdiam. Ia memang menyadari jika ada perubahan sifat yang sangat drastis pada dirinya. Hanya saja, Miya tak tau jika itu ada sangkut pautnya dengan multiple personality seperti ini.
"Kalo lo bisa pisahin sifat asli lo dan sifat baru lo, berarti lo emang punya alter ego. Menurut ilmu psikologis, ada plus minus-nya emang. Tapi kalo lo bisa kendaliin alter ego lo dengan baik, lo bisa gunain itu sebagai tameng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewekku, Dilan-ku
Fanfiction[𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐂𝐨𝐧𝐟𝐥𝐢𝐜𝐭 𝐢𝐧 𝐋𝐚𝐧𝐝 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐰𝐧] Jika kodratnya sel sperma mengejar sel telur, maka hal itu tidak berlaku bagi Miya. Jaket jeans Dilan, sepatu kets, jas almamater disampirkan di pundak, plus banyak tingkah. Cewek modelan...