Cewekku, Dilan-ku #5

563 47 3
                                    

Kriiing!!!

"Swasta mah bebas~"

Slogan itu cukup sering dipakai oleh siswa yang bersekolah di sekolah swasta. Terutama untuk menyambut datangnya hari Senin, dimana sekolah swasta hampir tidak pernah mengadakan upacara bendera.

Alucard duduk resah dibangkunya. Karena sejak pagi, ia belum melihat Miya sama sekali.

Well, tepatnya sejak ia pulang dari rumah Miya kemarin pagi setelah diusir cewek itu.

"Miya masuk, kok."

Alucard langsung menoleh ke arah Granger. "Serius? Lo tau dari mana?"

"Tadi gue liat dia di koridor," jawab Granger.

Zilong duduk di bangku Carmila yang masih kosong. "Siapa? Miya, ya?" tebak cowok itu.

Pelajaran baru akan dimulai 15 menit lagi, namun kelas masih cukup sepi. Karena penghuninya belum masuk ke kelas, mereka masih sarapan dengan santai di kantin.

"Ku hanya diaaaam ... menggenggam menahan segala kerinduaaaaan...."

Alucard menoleh ke arah cowok berambut coklat yang sedang bernyanyi sangat keras di bangku tengah.

Gusion.

"Ck." Alucard berdecak malas. Jika sudah berada diluar jangkauan cewek-cewek cantik, cowok jelmaan artis Korea itu pasti akan ngebucin.

Dan parahnya lagi, Alucard-lah yang paling sering menjadi sasaran kebucinan cowok itu :3

Alucard mengambil sesuatu dari kotak pensilnya, kemudian melemparkan benda itu.

Tuk!
Headshoot!!!

"Ish, sakit tau, Al!" sungut Gusion kesal.

"Berisik anjir!" Alucard beranjak dari duduknya dan mengambil penghapus yang tadi ia lempar mengenai kepala Gusion.

Zilong beralih menduduki meja Alucard. Zilong beberapa kali melemparkan candaan pada cowok itu. Namun tetap saja, Alucard masih diam.

Cowok itu benar-benar badmood.

Zilong dan Granger terus saja mengobrol, mencoba mengajak Alucard bicara. Namun cowok itu hanya menanggapinya sesekali dengan malas.

Ceklek!

"Pagi....!!!" Miya membuka pintu kelas disertai senyuman secerah matahari. Pancaran kehangatan cewek itu berhasil mengusir aura-aura gelap di dalam kelas secara perlahan.

Bahkan Alucard pun ikut tertular senyum cewek itu.

'Akhirnya...' batin Zilong, Gusion, & Granger.

"Hm... Gitu amat, ya. Pas Miya dateng, Alucard langsung semangat," sindir Zilong.

Gusion ikut menimpali, "Tadi aja, pas Miya belum dateng. Badmood. Sampai-sampai kepala gue ikut dilempari penghapus."

"Suaramu mengganggu," tukas Alucard tajam.

Miya meletakkan tas di bangkunya. Ia lalu menghampiri bangku Alucard dan Granger.

"Ini juga. Udah gak benci sama aku?"

Miya yang mood paginya dirusak seperti itu, jelas langsung menanggapi sindiran Alucard dengan berapi-api. "Oh, jadi, kamu pengen aku benci, gitu?!" sungut Miya nge-gas.

"Ya nggak. Kan cuma nanya," jawab Alucard.

Miya hanya diam. Namun cewek itu sudah melipat tangan di depan dada dan matanya memincing menatap Alucard.

Cewekku, Dilan-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang