*2nd Wedding Anniversary*
Suara kran air di kamar mandi terdengar mengalir pelan. Fara berulangkali membasuh wajahnya yang terlihat sembab. Seharusnya hari ini menjadi kejutan manis untuk ulang tahun pernikahannya.
Dia sudah terlambat haid dua minggu. Tapi test pack di tangannya masih menunjukkan garis satu. Ternyata dia tidak hamil. Fara membungkus rapi hasil test kehamilan di dalam plastik hitam dan membuangnya. Dia kembali duduk di kloset dan menitikkan air mata.
"Love..."
Terdengar suara Zaviyar memanggil.
"Jangan lama-lama di dalam, Sayang. Nanti kamu masuk angin."
"I... Iya Mas. Aku cuma kebelet pipis."
Fara pura-pura menekan air di kloset. Dia berdiri di depan cermin dan memandang kelopak matanya yang masih terlihat bengkak. Great... Pasti dia ketahuan habis menangis.
Akhirnya dia memutuskan untuk sikat gigi dan mandi. Tentu saja membersihkan diri di jam satu dini hari, membuat badannya menggigil kedinginan. Meski dia sudah menyalakan air hangat tapi belum juga menaikkan suhu tubuhnya.
Fara memejamkan mata, mencoba menikmati air yang mengalir dari shower, seolah memijat kepalanya. Wangi shampoo beraroma strawberry membuat suasana hatinya yang semula sedih, berubah sedikit lebih baik.
Hmm... Kenapa rasanya kepalanya lebih ringan ya. Efek pijatan air hangat di kulit kepalanya membuatnya semakin rileks. Suara kecupan ringan di pipinya membuat Fara tersadar. Matanya terbuka sepenuhnya.
Astaga... Ternyata Zaviyar sudah berdiri di belakangnya dan dengan cekatan kedua jemari kekar milik suaminya itu memijat kepalanya hingga dia merasa nyaman.
"Mandinya lama amat sih, Sayang..."
Zaviyar membalikkan badan dan Fara menutup mata suaminya dengan handuk.
"Jangan lihat, aku tuh malu dasar Tuan Pengintip."
Zaviyar tertawa.
"Siapa suruh pintu kamar mandinya nggak dikunci."
"Iih... Pokoknya keluar sekarang."
Fara mendorong suaminya keluar sementara wajahnya masih memerah menahan malu.
Zaviyar melepas jemari Fara dan mendapatkan istrinya sudah mengenakan handuk.
"Sikat gigi... Aku cuma pengen sikat gigi aja..." lelaki itu mencari alasan. Padahal ia hanya ingin mengulang kemesraan di Pulau Viola dua tahun lalu.
Fara menunggu suaminya selesai berkumur dan membasuh wajah. Zaviyar mengambil handuk kecil dan mulai melirik nakal ke arah Fara.
"Mas, sudah selesai? Buruan deh keluar. Aku belum selesai mandi."
Zaviyar tersenyum menggoda dan mulai melepas kaos polo yang dikenakannya, dengan gerakan slow motion.
"Kyaaaaa... Mas Zavi.... Mataku ternoda."
"Kita kan sudah pernah mandi bareng pas bulan madu dua tahun lalu... Kamu lupa?"
Zaviyar menggenggam jemari istrinya dan menariknya ke dalam bath tub. Berdua mereka berendam bersama dan Zavi memeluk bahu istrinya dari belakang.
"Happy Wedding Anniversary, Sayang..."
Suaminya mengecup pipi Fara yang masih semerah tomat, hingga meninggalkan jejak di bahu.
Asin... Butiran bening yang menitik di pipi Fara, terasa asin di bibir Zaviyar. Ia membalikkan tubuh Fara dan mendapatkan istrinya mulai terisak.
"Love, what happened? Am I hurting you?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE NEEDS NO REASON
Romance(BELUM REVISI) Di kala takdir hampir berkali-kali mempertemukan mereka, di kala itu pula mereka akhirnya dipertemukan oleh Pemilik semesta. Zavi vs Fara. "Mau tahu alasan gue mau nikahi Lu?" Zavi bertanya dan Fara menanggapi dengan malas. "Kenapa...