BAGIAN 42📌

1K 122 74
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

DARH!!!!

Aku mendorong Vano hingga akhirnya tak ada kesempatan lagi bagi diriku untuk pergi, bahkan untuk menengok pun tak bisa.

Mobil itu seketika menabrakku tanpa aba-aba hingga membuat darah di tubuhku keluar, tangan dan kaki pun tak jauh dari kata darah. Hidungku mengeluarkan darah, bahkan kepalaku juga mengeluarkan darah segar.

 Hidungku mengeluarkan darah, bahkan kepalaku juga mengeluarkan darah segar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang aku ingat hanyalah darah.

"GARLIEN!!!"

Hingga Vano datang dia menaruh kepalaku di pahanya dan aku mencoba untuk tersenyum, bahkan untuk senyum sangatlah sulit untuk dilakukan. Apakah hidupku berakhir disini?

Untuk saat ini aku ingin menjadi Wonder Women, sesekali aku harus berganti nasip dengan Vano. Aku tak mau Vano hanya menjadi penolong tanpa menerima pertolongan.

"Te-te-ri ... "

Mengucapkan kata 'terimakasih' sangatlah sulit bagiku. Apakah nafasku hanya sampai sekarang? hanya sampai saat ini?

"Hush!" kata Vano menaruh jari telunjuk di bibir ku.

"Jangan bicara!" kata Vano lagi.

Dan semua ucapan Vano selalu aku turuti, ucapan Vano adalah perintah bagiku. Rasanya akan sangat sulit jika tak menuruti kalimat Vano.

"Jangan tinggalin Vano," kata Vano sendu.

Vano nya telah kembali. Dia adalah Vano nya Garlien. Vano yang aku kenal, aku memaksakan bibir ku untuk tersenyum, namun justru darah yang keluar dari mulutku.

Membuat nafas Vano memburu, Vano seperti orang yang baru saja lari hingga nafasnya tak teratur saat darah keluar dari mulutku.

Hingga tak lama Vano mengeluarkan air mata, hal yang jarang dilakukan oleh Vano, aku ingat Vano menangis saat dia bercerita tentang masa lalunya. Dan hanya saat itu dia menangis, namun sekarang?

GARLIEN POV OFF

VANO POV ON

Aku mengingat Bunda saat melihat Garlien mengeluarkan darah di mulutnya. Ntah kenapa aku merasa takut. Benar-benar takut bila Garlien pergi dari sisinya.

Garlievano | I✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang