SARGAS14

1.2K 86 1
                                    

Tok tok tok

"Ica bangun nak" ujar seseorang yang kini tengah mengetuk pintu kamar Felicya.

Felicya perlahan-lahan membuka matanya dengan keadaan setengah sadar.

'kayak suara bunda, eh tapikan bunda masih diluar kota jadi mana mungkin bunda ada di sini' batin Felicya.

"Ica bangun dong sayang, katanya kangen sama bunda" ujar seseorang itu lagi.

Mendengar suara itu, Felicya langsung terduduk dan melompat dari kasurnya untuk segera membuka pintu kamarnya.

"Bundaaaa!!!" teriak Felicya yang langsung menghambur ke pelukan seorang wanita yang sedari tadi membangunkannya.

"Bundaa, Ica kangen" ujar Felicya yang kini tengah memeluk bundanya.

"Bunda juga kangen banget sama gadis cantiknya bunda" jelas sang bunda sambil mencium kedua pipi anak semata wayangnya itu.

"Oiya, ayah mana Bun?"

"Ada tuh dibawah"

"Yaudah ayo Bun kita ke bawah samperin ayah, Ica udah kangen banget soalnya" ucap Felicya yang kini sudah menarik tangan bundanya.

"Ayahhhh" Ucap Felicya ketika melihatnya ayahnya yang tengah duduk sambil meminum teh hangat diruang makan. Felicya segara menghampiri ayahnya dan memeluknya dengan erat.

"Ica kangen banget sama ayah"

"Ayah juga kangen banget sama putrinya ayah yang cantik ini"

"Yaudah yuk kita makan dulu, nanti habis itu kita pergi jalan-jalan"

"Seriusan Bun? Asikkk Ica seneng banget" ucap Felicya dengan girang layaknya anak kecil yang baru dibelikan balon.

"Makanya sekarang kita makan dulu yuk, habis itu kita siap-siap deh" ujar sang bunda sambil menyendokan nasi ke piring milik Felicya lalu kemudian ke piring suaminya.

Sehabis sarapan, Felicya langsung bersiap-siap untuk pergi bersama kedua orangtuanya karena kebetulan hari ini adalah tanggal merah jadi ia bisa menghabiskan hari liburnya dengan kedua orangtuanya yang sangat ia rindukan.

Felicya merasa sangat senang sekaligus bersyukur karena kedua orang tuanya mau menyisihkan waktu untuk dirinya.

*****

Kini Felicya sudah berada didalam mobil beserta dengan kedua orangtuanya, rencananya hari ini mereka akan menghabiskan waktu bersama ke sebuah mall untuk sekadar berbelanja dan makan siang.

"Gimana sekolahmu sayang?" tanya bunda sambil tersenyum lembut.

"Ya gitu deh bun, biasa aja. Nothing special"

"Ah masa sih, oiya gimana hubungan kamu sama El?"

Felicya terdiam sebentar, ia menyesal pernah mengenalkan El kepada bundanya dan mau tidak mau Felicya harus membahas kembali hubungannya yang telah kandas bersama El.

"Ica sama El udah ga ada hubungan apa-apa lagi bun"

"Loh maksudnya kalian udah putus?"

"Ya gitu deh bun"

"Ya ampun kok bisa sih sayang? Setau bunda El anaknya baik kok"

"Ah bunda kayak gak pernah remaja aja sih, maklumlah anak seumuran mereka kan masih agak labil jadi wajar aja" sahut sang ayah yang sedari tadi sibuk menyetir mobil.

"Oiya ayah sama bunda berapa lama stay disini?" Tanya Felicya mengalihkan pembicaraan agar tidak lanjut membahas hubungannya dengan El.

"Bunda sama ayah cuma sehari doang disini dan nanti malam bunda sama ayah akan pergi lagi" jawab bundanya dengan halus.

"Yah kok cepet banget sih, Ica kan masih kangen bun" ucap Felicya sambil memanyunkan bibirnya.

"Maaf ya sayang, ayah sama bunda gak bisa lama-lama soalnya masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan di luar kota"

"Emangnya gak bisa dipending dulu pekerjaannya gitu yah, bun?"

"Gabisa sayang, ayah sama bunda kan harus profesional, pokoknya anak ayah gaboleh sedih gitu ah" ucap ayahnya sambil mengelus rambut anaknya yang sudah mulai dewasa.

"Iya senyum dong, kan hari ini kita mau seneng-seneng masa cemberut gitu sih mukanya" lanjut bunda felicya dengan lembut.

Felicya akhirnya tersenyum, biar bagaimanapun ia tidak boleh menuntut kedua orangtuanya terus menerus karena kedua orangtuanya bekerja juga untuk dirinya.

Hari ini felicya menghabiskan hari liburnya dengan hati yang sangat gembira. Akhirnya ia bisa merasakan lagi kasih sayang yang sudah sangat lama ia rindukan.



SARGAS✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang