SARGAS44

1K 71 0
                                    

Jangan lupa klik ⭐ sebelum membaca ya!!

Happy reading gaes:)

Hendri duduk di sofa dengan tatapan kosong, ia masih memikirkan kejadian kemarin. Hendri masih tidak menyangka kalau ternyata Sargas adalah putra kandungnya yang selama ini ia cari.

Sebenarnya Hendri ingin menyelesaikan semuanya kemarin, tapi Citra malah mengusirnya dengan paksa.Hendri tau kalau Citra masih belum bisa menerima kehadirannya kembali dan pasti Citra juga masih syok, sama seperti dirinya.

Disatu sisi Hendri merasa sangat senang bisa bertemu kembali dengan istri dan juga putra kandungnya, tapi dilain sisi ia juga merasa bersalah atas kejadian belasan tahun yang lalu.

Flashback on

"Bu, aku gak bisa menikahi perempuan itu. Ibu kan tahu kalau aku ini udah punya seorang istri bahkan sekarang ini istriku sedang hamil besar bu" tolak Hendri kepada ibunya yang terus memaksanya untuk menikahi Tari.

"Hendri dengarkan ibu, lebih baik kamu ceraikan saja istrimu yang tidak berguna itu. Lagian Tari juga gak kalah cantik sama dia"

"Bu, aku itu sangat mencintai Citra. Hanya Citra bu, gak ada yang lain"

"Kamu harus tetap menikahi dia Hendri"

"Apa ibu sudah gila? Ibu menyuruh aku untuk menikahi perempuan yang tengah hamil itu? Lebih baik ibu suruh saja laki-laki yang menghamilinya untuk menikahi dia"

"Justru itu Hendri, kalau kamu tidak mau menikahi Tari maka perusahaan kita akan terancam bangkrut"

"Ooh jadi ibu menyuruh ku menikahi perempuan itu hanya demi menyelamatkan perusahaan? Aku bahkan lebih baik jatuh bangkrut daripada harus menyakiti perasaan istriku bu"

"Keputusan ibu sudah bulat, mau tidak mau kamu harus tetap menikahi Tari dan tinggalkan istri mu itu. Oh satu lagi, kalau kamu masih tetap menolak, jangan harap ibu akan menganggapmu sebagai anak ibu lagi, Hendri"

Hendri tidak berbicara lagi, ibunya itu kalau sudah memutuskan suatu hal maka semua itu harus terwujud. Hendri jadi bingung, disatu sisi ia sangat mencintai Citra dan tidak bisa meninggalkan, tapi disisi lain ia juga tidak mau menjadi anak pembangkang pada ibunya sendiri.

Tanpa mereka ketahui, dibalik tembok ada Citra yang sedari tadi telah mendengarkan semua pembicaraan mereka berdua. Tadinya Citra datang ke rumah ibu mertuanya ini untuk memberikan roti buatannya, tapi ia tidak sengaja mendengar semua pembicaraan suami dan ibu mertuanya. Citra akhirnya pergi dari sana dengan air mata yang masih terus mengalir.

Citra pulang dengan perasaan sedih sekaligus bingung. Ia sedih karena selama ini ibu mertuanya tidak pernah menyukai kehadirannya bahkan tidak pernah menganggapnya sebagai menantu padahal selama ini Citra selalu bersikap baik kepada ibu mertuanya itu. Citra sangatlah mencintai Hendri begitupun sebaliknya, mereka berdua saling mencintai. Tapi Citra juga tidak mau merusak hubungan Hendri dengan ibunya apalagi ibunya Hendri mengancam bahwa ia tidak akan menganggap Hendri sebagai anak kalau ia menolak untuk menikahi Tari. Maka dari itu Citra memutuskan untuk pergi saja meninggalkan Hendri walaupun sangat berat untuk ia lakukan. Citra tau saat ini ia sedang hamil besar, tapi ia juga tepaksa harus berbuat seperti ini karena mungkin ini adalah jalan terbaik untuk keduanya.

Setelah satu bulan Citra meninggalkan Hendri, akhirnya Hendri terpaksa untuk menuruti permintaan ibunya yaitu menikahi Tari, padahal seharusnya saat ini ia sedang menantikan kelahiran anak pertamanya bersama Citra--istrinya. Tari adalah anak dari pengusaha besar, saat ini Tari juga sedang mengandung dua bulan dan Hendri bahkan tidak tau siapa ayah dari anak yanng dikandungnya itu dan Hendri juga tidak berniat mengetahuinya.

SARGAS✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang