Jangan lupa tekan ⭐ nya ya gaiss!!
Happy reading:)Dino menatap pantulan dirinya pada cermin toilet, sesekali dia juga menyisir rambutnya kebelakang dengan tangan agar terlihat lebih rapih.
"Gue harus berani nyatain perasaan gue ke Ica secepatnya, gue gak mau kalo nanti dia keburu diambil orang" ucap Dino yang berbicara kepada dirinya sendiri sembari menata rambut hitam miliknya.
"Tapi ngomongnya kayak mana ya?" Dino mulai berpikir sambil meletakkan tangannya di dagu.
"Ca, lo mau gak jadi pacar gue?"
"Ah tapi udah basi kalo kayak gitu"
"Ca gue suka sama lo, lo harus jadi pacar gue ya pokoknya"
"Ck, kalo gitu terlalu maksa banget kesannya"
"Ca dari pertama kali nya gue ketemu lo, gue udah suka sama lo ca. Lo mau kan jadi pacar gue?"
"Ah alay banget itu mah"
"Ah gatau lah, liat ntar aja. Yang penting gue harus bisa jujur tentang perasaan gue ke Ica, masalah diterima atau enggaknya itu urusan belakangan"
Dino berusaha menyiapkan mentalnya untuk menyatakan perasaannya kepada Felicya, ia juga harus siap menerima semua resikonya.
Dino berjalan di koridor kelas 11 dengan senyum yang terus merekah. Sesekali ia juga membalas siswa-siswi yang menyapanya dengan ramah.
Dino melihat Felicya berjalan bersama dengan kedua sahabatnya, siapa lagi kalo bukan si Jihan yang jutek dan Gladis yang super lemot itu. Dino memang sudah mengetahui sifat mereka karena Felicya, Jihan dan gladis termasuk primadona sekolah. Mereka terkenal karena mereka cantik, baik, dan mempunyai otak yang cerdas. Tak hanya berprestasi di bidang akademik saja, mereka juga berprestasi di bidang non akademik. Felicya dengan bakatnya dalam bernyanyi karena suaranya yang diakui bagus oleh semua murid maupun guru disekolahnya, Jihan si kapten basket putri disekolah dan Gladis yang sering mengikuti lomba seni mewakil sekolahnya.
"Hai ca" sapa Dino kepada Felicya yang sedang bercanda gurau dengan kedua sahabatnya.
Felicya menoleh, "Eh hai juga kak Dino"
"Emm pulang bareng gue yuk ca, ada hal penting yang mau gue bicarain"
Felicya menatap kedua sahabatnya seperti meminta persetujuan. Tadinya mereka berencana akan pergi ke mall bersama hari ini, tapi Felicya juga merasa tidak enak untuk menolak tawaran Dino apalagi Dino bilang ada hal penting yang ingin ia bicarakan.
Jihan akhirnya mengangguk, "Yaudah kita duluan ya ca" pamit Jihan yang sudah bersiap menggandeng tangan Gladis.
"Loh han kok kita duluan sih, katanya hari ini kita mau main ke mall" protes gladis yang tak mengerti situasi.
"Ck ngomong apa sih lo dis, udah ayo buruan jemputan lo udah nungguin tuh di depan" Jihan lalu menyeret Gladis secara paksa dan pergi dari hadapan Felicya.
"Ayo ca"
"Eh iya kak" Mereka akhirnya berjalan beriringan menuju parkiran dengan keadaan hening.
Dino mengeluarkan motornya dan memberikan salah satu helmnya kepada Felicya, ia memang sengaja membawa dua helm karena dino memang sudah berniat mengajak Felicya pergi hari ini.
"Kak emangnya kita mau kemana sih?" tanya Felicya sambil memakai helmnya.
"Nanti juga lo tau, yaudah ayo naik ca" Felicya pun menaiki motor Dino dan Dino langsung melajukan motornya.
"Oh jadi mainnya rahasiaan nih sekarang"
"Gue mau ngajak lo ke taman yang ada di ujung jalan ca, tenang aja"
"Em, oiya kak Sargas udah pulang duluan ya kak?"
"Iya, dia langsung pulang tadi"
Felicya mengangguk. Ada perasaan tidak suka ketika Felicya menanyakan Sargas padahal saat ini Felicya sedang bersama dengan dirinya.
Setelah sampai di taman, Felicya langsung turun dari motor Dino dan Dino mengajaknya untuk duduk di bangku taman.
"Kalo boleh tau, kakak kenapa ngajakin aku ke taman ini?" tanya Felicya membuka pembicaraan.
"Sebenernya ada hal penting yang mau gue omongin sama lo"
"Hal penting apa kak?"
"Gue sebenarnya suka sama lo ca" ungkap Dino dengan satu tarikan nafas.
"Su-suka? Maksudnya kak?"
"Dari pertama gue ngeliat lo, gue udah punya perasaan sama lo ca. Lo itu unik, beda sama perempuan lain yang ada diluar sana. Awalnya gue kira gue hanya sebatas kagum sama lo tapi semakin kesini perasaan itu makin tumbuh ca, gue bahkan udah mulai sayang sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue?"
Jujur saja sekarang Felicya merasa sangat terkejut, Ia tidak pernah berpikir kalau Dino telah menyukainya bahkan akan menembaknya seperti ini.
"Kaka lagi gak bercanda kan?"
"Gue serius ca"
"Ma-maaf kak, aku gabisa"
"Kenapa? Apa karena Sargas?" tebak Dino dengan raut wajah kecewanya.
"Aku emang suka sama ka Sargas, tapi aku nolak Kaka bukan karena dia" jawab Felicya dengan jujur
"Terus karena apa ca?"
"Karena aku gak bisa membalas perasaan kakak. Jujur aku emang sempet kagum sama kaka karena kaka orang yang sangat baik, tapi aku gak punya perasaan lain yang lebih dari itu sama kaka. Aku minta maaf ya kak, aku yakin diluar sana ada banyak perempuan yang jauh lebih baik dari aku yang juga menyukai kaka"
"Apa gak ada sedikitpun kesempatan buat gue ca?"
"Maaf kak, aku gabisa ngasih kesempatan sama kakak karena itu hanya akan menyakiti perasaan kaka"
Dino menghela nafasnya berat, "Yaudah gak apa-apa, gue juga minta maaf ya ca karena udah bikin lo ngerasa gak nyaman kayak gini"
Felicya mengangguk, "kita masih bisa berteman kan kak?" tanya Felicya sedikit ragu.
"Pasti"
"Makasih ya kak. Oiya kita pulang sekarang aja yuk kak soalnya cuacanya udah mulai mendung"
Dino berusaha tersenyum lalu mengangguk menyetujui permintaan Felicya untuk segera pulang karena memang cuacanya tengah mendung, percis seperti suasana hatinya saat ini.
Hayoo kalian tim siapa nih?
FelicyaSargas
atau
FelicyaDinoTulis pilihan kalian di kolam komentar ya gais!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SARGAS✓ (Completed)
Подростковая литература[completed] Tentang seorang remaja laki-laki yang bernama SARGAS ARRAYAN G. Dia bukan cowok keren, apalagi terkenal. dia hanya seorang anak baru di sekolahnya yang kehidupannya penuh dengan teka-teki. Felicya Almeera Pratama atau yang kerap disapa...