SARGAS15

1.3K 88 3
                                    

Seperti jadwal hari Sabtu pada biasanya, Internasional Star Highschool hanya melakukan kegiatan eskul. Bagi anak-anak yang tidak mengikuti eskul, mereka diwajibkan untuk tetap datang kesekolah. Entah hanya diam di kelas, ke kantin,  ngerumpi dan hal-hal lainnya yang dapat menghilangkan rasa bosan mereka.

El nath dan teman-temannya baru saja selesai bermain sepak bola di lapangan sekolah. keringatnya bercucuran sehingga membuat baju yang dikenakannya menjadi sedikit basah.

El nath meneguk sebotol air mineral miliknya hingga menyisakan setengah botol, lalu ia duduk di bangku panjang yang terletak di pinggir lapangan dengan kaki yang yang diselonjorkan untuk sekedar merilekskan otot kakinya sedangkan Akio, Mikko dan Yuan masih asik berebut bola ditengah lapangan.

El yang sedang duduk itu melihat sekitarnya hingga pandangannya jatuh pada gadis yang sedang tertawa bersama dengan kedua sahabatnya. Entahlah mereka sedang membicarakan apa, tapi sepertinya gadis itu terlihat sangat bahagia sekarang.

El menyesal pernah menyakiti gadis itu, gadis yang sangat dicintainya. Entahlah, El merasa menjadi pria paling bodoh karena pernah membuat gadisnya terluka dengan ulahnya sendiri.

Flashback on..

"Halo El? Kamu dimana?" ucap felicya dengan raut khawatir, pasalnya sedari tadi pacarnya ini tidak bisa dihubungi.

"Halo?" ucap seseorang disebrang sana.

Felicya terdiam,  kenapa yang mengangkut teleponnya seorang perempuan? Apakah ia salah sambung? sebentar, tapi yang ia hubungi itu benar nomornya El.

"Lo siapa? El dimana?"

"Lo yang siapa? Ngapain lo nelepon cowok gue hah?" ucap wanita disebrang sana dengan nada yang sedikit meninggi.

"Cowok lo?"

"Iya El cowok gue, kenapa?"

"Lo bercanda? Gue gapercaya sama lo dan pasti lo bohong kan?"

"Bohong? Untuk apa gue bohong sama lo, buktinya sekarang El lagi sama gue"

"Gue mau ngomong sama El"

"Dia lagi dikamar mandi, Lo bisa kesini kalo lo gak percaya"

"Dimana lo sekarang?"

"Di club malam ******"

"Gue kesana sekarang"

"Silahkan, gue tunggu lo dengan senang hati"

Felicya segera menuju ketempat yang diberi tahu oleh perempuan itu. Felicya yakin kalau El tidak akan berbuat seperti itu apalagi sampai menduakannya.

Dengan perasaan yang sedikit ragu, Felicya memberanikan dirinya untuk memasuki tempat itu. Ini adalah pertama kalinya Felicya menginjakan kaki di tempat seperti ini karena selama ini Felicya tidak pernah ke tempat seperti itu dan ia sangat menjaga pergaulannya.

Ketika Felicya masuk bau alkohol langsung menyeruak ke Indra penciumannya serta suara dentuman musik yang sangat kencang mengganggu pendengaran Felicya, tapi ia tetap nekat masuk ke tempat itu.

Dari kejauhan Felicya melihat seorang perempuan dengan pakaian minim tengah bergelayut manja di lengan El nath, begitupun dengan El yang sebelah tangannya yang berada di pinggang perempuan tersebut dan sebelahnya lagi tengah memegang minuman keras.

Mata Felicya memanas ketika melihat pemandangan yang sangat membuat hatinya hancur. Ternyata selama ini orang sangat dicintainya telah menduakannya.

Akio dan Mikko yang saat itu tak sengaja melihat kedatangan Felicya itupun panik dan langsung memberi tahu El nath. Hanya Mikko dan Akio saja yang ikut berada di sana karena Yuan sedang tidak ikut.

"El, berhenti. Ada Ica disini" ucap Mikko kepada El yang kini tengah berpelukan mesra dengan seorang perempuan.

El menengok dan tertawa samar, saat ini ia sedang mabuk sehingga berani melakukan perbuatan itu kepada perempuan yang baru saja dikenalnya.

"Hahaha mana mungkin Ica ada disini" ucapnya sambil lanjut meminum minumannya itu.

"Sumpah El, mendingan sekarang lo buruan ngumpet dari sini" ucap Akio sambil mendorong tubuh El nath.

Baru saja El membalikan badannya, tiba-tiba Felicya sudah berada dihadapannya dengan muka yang memerah.

Plak

Felicya langsung menampar El dengan sekuat tenaga untuk menumpahkan segala kekecewaannya kepada El.

"Ternyata gini kelakuan kamu selama ini dibelakang aku El?" ucap Felicya yang kini sudah meneteskan air matanya

"I-ica ka-kamu kok bisa disini?" jawab El terbata-bata sambil memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari Felicya.

"Kenapa hah? Kamu kaget aku ada disini dan ngeliat kamu mesra-mesraan sama perempuan ini?" ujar Felicya yang menunjuk perempuan disebelah El dengan penuh emosi.

"Ca aku bisa jelasin semuanya"

"Ga ada yang perlu dijelasin lagi, semuanya udah jelas. Aku kira selama ini kamu cowok yang baik El, tapi ternyata dugaan aku salah. Kamu sama aja kaya cowok brengsek yang ada di luar sana"

"Ini cuma salah paham ca"

"Salah paham kamu bilang? Bahkan aku udah ngeliat jelas semuanya dengan mata kepalaku sendiri El dan sebaiknya mulai sekarang kamu gausah hadir lagi dikehidupan aku karena aku udah gamau ngeliat wajah kamu lagi. Aku mau kita putus"

"Ca please, dengerin aku dulu. Aku gamau putus sama kamu, aku cuma cinta sama kamu ca"

Felicya tidak mau mendengar ucapan El lagi dan iapun langsung berlari keluar meninggalkan El yang sudah membuat hatinya hancur.

Baru saja El ingin mengejar Felicya, tapi perempuan disebelahnya itu sudah menahannya terlebih dahulu.

"Kamu ngapain sih ngejar dia? Kan disini masih ada aku" ujar perempuan itu dengan manja.

"Cih, siapa lo? Lo bahkan ga ada apa-apanya kalo dibandingin sama cewe gue. Jadi mendingan sekarang lo lepasin tangan kotor lo itu dari tangan gue"

Perempuan itu malah mengeratkan pegangannya ke tangan El sampai El merasa kesal dan mendorong tubuh perempuan itu. El segera pergi untuk mengejar Felicya namun Felicya sudah tidak berada disana dan sepertinya Felicya sudah pergi jauh dari sana.

Malam itu adalah malam terburuk bagi Felicya, ia tidak bisa menahan lagi air matanya sampai akhirnya ia menangis tersedu-sedu. Saat ini hatinya sangat hancur sehancur-hancurnya. Pria yang selama ini sangat ia percayai, kini telah membuatnya hatinya terluka dan kecewa.

Setelah kejadian malam itu, Felicya selalu menghindar dari El bahkan ia tidak pernah menghiraukan El ketika pria itu datang untuk menemuinya.

flashback off...

"Akhh dasar bodoh, seandainya aja waktu itu lo gak ngelakuin hal bodoh itu, pasti sekarang hubungan lo masih tetep baik-baik aja sama Ica" ujar El kepada dirinya sendiri sambil mengacak rambutnya dengan frustasi.




SARGAS✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang