SARGAS16

1.3K 104 19
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya gaiss!!

Felicya, Jihan dan Gladis kini sedang berada dikantin, mereka bertiga baru saja selesai dari kegiatan eskulnya.

"Kalian mau pesen apa? Biar gue aja yang pesenin" ujar felicya kepada kedua sahabatnya

"Gue mau bubur ayam sama air mineral aja ca" jawab Jihan

"Kalo gue mau mie ayam sama jus buah naga ya ca" jawab gadis yang sudah duduk manis

"Okesiap, tunggu bentar ya gais" felicya pun segera menuju ke tempat untuk memesan makanan mereka.

Sudah 15 menit berlalu tapi felicya belum juga datang, bahkan batang hidungnya pun belum kelihatan sama sekali.

"Ica mana sih kok lama banget, gue kan udah laper" ucap Gladis sambil memegangi perutnya yang sudah keroncongan.

"Ck, lebay" ucap Jihan tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Gue bukannya lebay tau, gue ini beneran kelaperan. Nih lo dengerin aja perut gue udah teriak teriak minta dikasih makan daritadi" ujar Gladis dengan sewot.

"yaudah sih sabar dulu, mungkin si Ica masih ngantri disana"

Setelah 5 menit berlalu, felicya akhirnya datang dengan tergesa-gesa.

"Maaf ya gais gue kelamaan, soalnya tadi ngantri banget" ujar felicya

"Tuh kan gue bilang juga apa, pasti ngantri" ucap Jihan sambil menaruh ponselnya.

"Hehe iya gapapa kok ca, emang ni perut gue gabisa diajak kompromi dikit" ucap Gladis

"Eh kok ini cuma makanan punya kita berdua doang si ca, makanan lo mana?" tanya Jihan kebingungan ketika melihat makanan yang dibawa Felicya hanya miliknya dan Gladis saja.

"Ada kok, nanti dianterin soalnya gue rada kesusahan bawanya hehe" jawab Felicya.

Tak lama kemudian seorang pelayan datang untuk mengantarkan pesanan milik Felicya.

Gladis dan Jihan terkejut ketika melihat banyaknya makanan yang felicya pesan, mulai dari bakso, siomay, soto ayam, jus alpukat dan juga air mineral.

"Astagfirullah, ini semua pesenan lo ca?" tanya Jihan terkejut

"Ini sih banyak banget ca, lo yakin bisa habisin ini semua?" tanya Gladis yang juga terkejut

"Yakin lah, lagian gue udah tiga hari ga makan kaya ginian tau" jawab Felicya dengan santai.

"Oiya bukanya lo lagi diet ya ca? atau jangan-jangan lo lupa ya? Yaampun sadar ca sadar" ucap Gladis dengan heboh sambil menepuk-nepuk bahu felicya.

"Ih apaasih dis, gue inget kok"

"Ya terus kenapa lo makan sebanyak ini bambang?" ujar Gladis yang mulai kesal sendiri.

"Jadi setelah gue teliti teliti lagi, ternyata badan gue ini gak gendut dan bisa dibilang pas. So, gue rasa gue gaperlu repot-repot untuk diet lagi dan kalian harus tau kalau selama tiga hari ini gue kesiksa banget cuma makan sayur sama jus doang" jelas Felicya.

"Bilang aja lo gak kuat kan? Lagian sok-sokan sih lo" ujar Jihan yang baru saja menghabiskan setengah botol air mineralnya sedangkan Felicya yang mendengar itu hanya nyengir kuda saja dan mulai menyantap makanannya dengan lahap.

Saat sedang asyik makan, tiba-tiba ada yang menghampiri mereka dan langsung menyiram Felicya dengan sebotol air.

"Ini hukuman buat cewek yang sok kecentilan di depan El nath" ucap Sandra yang baru saja menumpahkan air ke Felicya dengan sengaja. Sontak, semua mata langsung mengarah kepadanya dan kini mereka sedang menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di kantin.

"Heh maksud lo apa tiba-tiba nyiram Ica kaya gitu?" tanya Jihan yang kini sudah berdiri dan mulai tersulut emosi.

"Oh jadi lo masih belum tau maksud gue ini apa? Nih tanya sama temen lo sendiri yang udah keganjenan sama El. Katanya udah putus tapi masih minta dianterin balik segala, ewh dasar gatau malu" ucap Sandra sambil mengibas rambut panjangnya.

"Lo beneran minta dianter balik sama El ca? Kapan? Kok kita berdua gatau sih" tanya Gladis yang mulai penasaran.

"Ck, jadi lo nyiram gue cuma gara-gara cemburu sama El? Denger ya san, kemarin itu El yang maksa buat nganterin gue pulang dan gue juga beneran udah gak ada perasaan apapun sama El" jelas Felicya.

"Halah, gak usah munafik deh lo jadi cewe. Kalo udah gak ada perasaan apa-apa kenapa lo masih keganjenan hah?" ujar Sandra dengan sinis.

"Emang udah dasarnya ganjen kalii" ujar raya dan cika secara bersamaan

"Heh lo gak punya kaca ya? Selama ini tuh yang keganjenan itu  lo bukan Ica! Lagian yang ngejar-ngejar El terus juga lo kan? Dasar nenek Lampir gatau diri!" ucap Gladis yang mulai naik darah.

Kini suasana kantin semakin heboh, banyak orang yang menonton mereka dengan wajah penasaran.

Felicya yang tidak suka menjadi pusat perhatian pun akhirnya memilih untuk pergi dan meninggalkan mereka semua.

Setelah berhasil keluar dari kantin, Felicya kini berjalan menuju ke ruang musik, tempat dimana ia biasa menenangkan diri. Felicya berjalan menunduk dengan tangan yang memeluk dirinya sendiri karena merasa kedinginan akibat ulah Sandra tadi.

Setelah sampai, Felicya langsung memasuki ruangan itu dan duduk di kursi yang berada dipojok ruangan. Felicya menundukkan kepalanya menahan dingin di sekujur tubuhnya. Ia tidak habis pikir mengapa Sandra sampai tega menyiramnya seperti itu, tapi ia masih bersyukur karena Sandra hanya menyiramnya dengan air putih yang cukup dingin saja, bukan dengan jus ataupun minuman yang berwarna yang bisa membuat bajunya kotor.

Felicya terkejut ketika ada sebuah tangan yang memegang hoodie tengah terlurur kepadanya, felicya pun mengangkat kepalanya dan ia lebih terkejut setelah tau siapa pelakunya.

"Pake" ucap Sargas yang kini sudah berada dihadapan Felicya "baju lo basah" lanjutnya.

"E-eh tapi-"

"Gausah pake tapi-tapian, cepet ganti baju lo" ucap Sargas yang sudah berada di ambang pintu dan langsung pergi meninggalkan Felicya sendirian.



SARGAS✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang