SARGAS12

1.4K 92 2
                                    

"huft akhirnya pulang juga" ucap Felicya dalam hati

Felicya segera merapihkan alat-alat tulis miliknya yang berserakan di meja.

"guys kayanya kalian semua duluan aja deh soalnya gue masih ada urusan sebentar" ucap felicya kepada kedua sahabatnya.

"Oh yaudah kalo gitu kita berdua duluan ya ca, lo hati-hati" ujar Jihan

"Dadah Ica" ucap Gladis sambil melambaikan tangannya kepada felicya.

Felicya berjalan melewati lorong yang cukup sepi, padahal bel baru berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Felicya berhenti di depan loker miliknya dan segara membukanya.

cklek

Felicya segera memasukkan buku paket miliknya, Felicya bergidik ngeri saat berbalik badan. ya memang sangat sepi tapi tidak Felicya hiraukan, dia pun segera menutup pintu lokernya dengan terburu-buru.

Felicya tergelonjak kaget saat ada seseorang yang menepuk bahunya.

"Lo belum pulang ca?" tanya seseorang yang kini sudah berada dihadapannya.

"Ck, ngagetin aja sih lo" felicya berdecak kesal saat tahu siapa pelakunya, yap dia adalah El nath.

"Sorry, eh kok lo masih disini? tumben belum pulang"

"Kepo, lo juga ngapain sih pake ada disini segala? Atau jangan-jangan lo ngikutin gue ya daritadi?" tuduh felicya dengan raut menyelidik.

"Enggak sumpah, barusan tuh gue mau pulang cuma gue ngeliat lo ada disini sendirian jadi ya gue samperin" jelas El nath.

"Yaudah minggir gue mau lewat" ujar felicya ketus.

"Eh sebentar"

"Ck, apalagi sih"

"Gue yang anter lo pulang ya ca"

"Gaperlu"

"Tapi ca-"

"gue bilang minggir!!" ucap felicya sedikit membentak

"Gue gabakal minggir sebelum lo mau pulang sama gue"

"Lo budek?"

"Ca please. Ini udah sore, gue gak tenang kalo lo pulang sendirian atau anggap aja ini terakhir kalinya gue nganterin lo pulang" ucap El memohon.

"Oke, tapi lo jangan kegeeran dulu. Gue mau karena emang ini udah sore dan gue bakal anggap ini sebagai tumpangan terakhir dari lo"

Felicya berjalan terlebih dahulu melewati El yang kini sedang tersenyum puas.

*****

El menghentikan motornya didepan rumah yang dulu sering dikunjunginya. Inget ya DULU, tolong digaris bawahi.

Yap mereka sudah sampai di depan rumah felicya. Rumah berwarna putih dengan gaya minimalis tetapi tetap memberikan kesan mewah ketika siapapun melihatnya.

"Ngapain lo masih disini? pulang sana" ujar felicya jutek

laki-laki dengan jaket hitam itu tersenyum  dan mengangkat sebelah alisnya menatap gadis di hadapannya yang terlihat sangat menggemaskan.

"ngusir?

"Menurut lo?"

"yaudah gue pulang dulu ya" ucap El sambil tersenyum manis lalu segera melajukan motornya.

Felicya memutar bola matanya dengan malas dan langsung masuk ke dalam rumahnya.

tak
tak
tak

Felicya menaiki tangga dengan kaki yang dihentak-hentakan. Entahlah moodnya sedang tidak baik hari ini apalagi saat melihat rumahnya yang cukup besar ini sangat sepi seperti tidak berpenghuni, hanya ada dirinya dan bi Ijah saja.

"non sudah pulang?" suara yang sangat lembut menyambut nya dengan ramah dari bawah tangga.

"Iya bi, Ica baru aja aja sampe. Ica langsung ke kamar ya bi soalnya Ica capek banget mau istirahat"

"Oh yasudah, nanti kalo butuh apa-apa panggil bibi aja ya non"

"Iya bi"

Felicya pun melanjutkan langkahnya menuju kamar dan langsung menjatuhkan badan nya ke kasur king size miliknya dengan perasaan yang bercampur aduk. 

boleh kah ia mengeluh?

Ia lelah. Lelah fisik, lelah hati dan juga lelah pikiran. Entahlah, ia merasa bosan dengan kehidupannya yang hanya seperti ini setiap harinya.

Felicya bangkit dari kasur empuknya dan langsung pergi membersihkan badan agar segar dan mungkin saja itu bisa membuat moodnya sedikit membaik.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, felicya kini tengah menatap dirinya di depan cermin. Ia mengusap wajahnya dan tersenyum dengan manis.

"Lo harus tetep semangat ca! Lo harus yakin kalo suatu saat nanti kebahagiaan itu bakal datang dan lo bakal mendapatkannya." ujar felicya dalam hati

Kebahagiaan itu seperti pelangi yang muncul setelah datangnya hujan. So, jangan pernah bersedih walaupun kita berada di keadaan yang sangat tidak kita inginkan karena suatu saat kesedihan itu akan berubah menjadi sebuah kebahagiaan:)

*****

Brakkk

Gebrakan meja membuat semua murid XII IPA 2 menoleh ke sumber suara.

"Berisik lo pagi-pagi udah ribut aja" ucap Rani sambil menatap sinis teman sekelasnya yang sudah membuat keributan.

"Ehehe sorry, gue cuma mau kasih tau kalau kelas kita bakal nambah cogan guyss" teriak Nabilla kegirangan, dia adalah si ratu gosip dikelasnya yang mengetahui segala berita hangat yang sedang beredar disekolahnya.

"Maksud nya?" tanya Ira yang duduk diseberang kirinya.

"Kelas kita kedatangan murid baru, dan kalian harus tau kalau anak barunya ini super ganteng guys" jelas Nabilla dengan antusias.

"Lo tau dari mana? Duh kayaknya sekarang gue mesti dandan dulu deh biar keliatan lebih cantik" ucap Dina yang langsung memoles wajahnya. Huft dasar cewek :v

"Apa sih yang engga gue tau tentang-----" Nabilla menghentikan ucapannya dan langsung duduk di bangkunya saat Bu Sinta masuk ke kelas.

"Assalamualaikum anak-anak" ucap bu Sinta selaku wali kelas XII IPA 2.

"waalaikumsalam Bu" ucap semua murid.

"Ibu ingin memberi tahu kalau hari ini kita kedatangan teman baru lagi" jelas Bu Sinta melihat ke arah pintu dan membuat semua murid ikut menoleh.

"Ayo perkenalkan diri kamu nak" ucap bu Sinta dengan ramah sambil tersenyum.

"Kenalin nama gue Dino Pradipta pindahan dari Bandung, gue harap kita semua bisa berteman baik disini" ucap Dino dengan ramah sambil tersenyum sehingga menampakkan lesung pipi miliknya.

"Ya ampun manis banget" ucap nabilla.

"Dino punya pacar ga?" lanjut Ira

"Yaampun Dino cakep amat sih jadi sayang kan" ucap Dina sambil tersenyum genit kearah Dino.

"Oke baiklah, ibu rasa sudah cukup perkenalannya jadi buat kalian yang masih mau bertanya silahkan dilanjutkan lagi nanti. Oh iya Dino kamu duduk sama Sargas ya" ujar bu sinta sambil menunjuk bangku di sebelah sargas yang masih kosong.

"Gue Dino" ucap Dino sambil mengulurkan tangganya kepada saegas.

"Sargas" jawab sargas yang kini tengah berjabat tangan dengan Dino.

"Salam kenal gas semoga kita bisa jadi teman baik" ucap Dino dengan ramah, sedangkan sargas hanya berdehem menanggapi ucapan Dino.

SARGAS✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang