Felicya tersenyum puas ketika melihat pantulan dirinya di cermin, ia sudah siap untuk segera berangkat ke sekolahnya.
"Non, ini jaketnya siapa non kok bibi baru liat. Ini punya non Ica? Eh tapi kok kayak jaket cowok ya" tanya bi Ijah sambil menunjukan sebuah hoodie berwarna biru navy kepada Felicya.
"Itu namanya hoodie bi, bukan jaket. Ohiya Ica lupa mau balikin, itu kan punya sar--" ucap Felicya menggantung.
"Punya siapa hayo?" ujar bi Ijah sambil tersenyum jahil.
"Ih apaan sih bi, ini tuh punya temen Ica"
"Temen apa demen non?" ucap bi Ijah yang masih terus menggoda Felicya.
"Temen bi, yaudah Ica berangkat dulu ya bi sekalian mau balikin hoodienya"
"Oh yaudah ini non, kebetulan udah bibi setrika" ucap bi Ijah sambil memberikan hoodie itu.
"Makasih bi, Ica berangkat dulu ya. Assalamualaikum" pamit Felicya sambil mencium tangan bi Ijah.
"Waalaikumsalam, hati-hati non"
*****
"Minggu depan kita hangout bareng yuk sekalian refreshing, bosen gue sekolah mulu" ajak Jihan kepada kedua sahabatnya.
"Bersyukur han lo masih bisa sekolah, diluar sana banyak yang pengen sekolah tapi gabisa dan kebanyakan dari mereka harus bantu orang tuanya buat cari duit" jawab Gladis yang entah kenapa menjadi bijak.
"Ish bukan gitu maksud gue dis, Gue tuh pengen refreshing buat ngilangin stress, lo tau sendiri kan akhir-akhir ini tugas sekolah kita numpuk terus sampe bikin pusing" jelas Jihan.
"Ya kalo karena itu si gue ayo aja, eh tapi mendingan nanti aja deh pas liburan biar puas refreshingnya"
"Iya han bener tuh kata Gladis" ucap Felicya membenarkan perkataan Gladis.
"Hm yaudah deh, tapi bener ya awas aja kalo gue ajakin tapi pada sok sibuk"
"Dih kalo gue sih emang sibuk, sorry sorry aja ni" ucap Gladis.
"Sibuk ngapain lo? Paling juga jadi pembantu dirumah hahahaha"
Baru saja Gladis ingin membalas ucapan Jihan, tapi guru mereka sudah masuk ke kelasnya. Gladis pun hanya bisa mendengus sebal.
Sepulang sekolah..
"Eh gue udah dijemput nih, lo mau bareng gak ca?" tawar Gladis.
"Atau lo mau bareng gue aja? Gue juga kebetulan udah dijemput" tawar Jihan juga.
Felicya tersenyum, kedua sahabatnya ini memang selalu menawarinya pulang bersama walaupun Felicya selalu menolaknya.
"Gausah, kalian berdua pulang duluan aja. Gue masih ada urusan sebentar soalnya" jawab Felicya seadanya.
"Yakin nih? Yaudah deh kita duluan ya ca, dadaahhh" Gladis dan Jihan pun akhirnya pulang dan kini tinggal Felicya saja yang berada di dalam kelasnya.
Felicya menuruni tangga yang sudah mulai sepi, ia berniat untuk mengembalikan hoodie milik Sargas yang sempat ia pakai.
Felicya menunggu Sargas di parkiran sekolah karena ia bingung harus menunggunya dimana.
Setelah 15 menit menunggu, akhirnya sosok yang ditunggunya pun datang. Felicya yang melihat itu langsung tersenyum dan berlari menghampirinya
"Eh tunggu dulu" ujar Felicya sedikit berteriak.
Sargas yang merasa ada yang meneriakinya pun akhirnya berhenti dan menoleh kearah Felicya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARGAS✓ (Completed)
Fiksi Remaja[completed] Tentang seorang remaja laki-laki yang bernama SARGAS ARRAYAN G. Dia bukan cowok keren, apalagi terkenal. dia hanya seorang anak baru di sekolahnya yang kehidupannya penuh dengan teka-teki. Felicya Almeera Pratama atau yang kerap disapa...