Part ini khusus si kapten basket ya gais!! Jangan lupa tinggalkan jejak:)
Happy reading!
Jihan mendribble bola basket ditangannya dengan penuh semangat lalu memasukkannya kedalam ring. Hap, bola itu masuk kedalam ring dengan sempurna.
"Okey, bagus Jihan. Kalau begitu sampe sini aja latihan kita hari ini ya, kalian semua boleh bubar" jelas coach Indra--pelatih basket putri.
Jihan dan juga teman-temannya yang lain mengangguk, lalu sebagian dari mereka mulai meninggalkan lapangan untuk segera pulang karena hari sudah semakin sore.
Jihan Syahfana, si kapten basket putri di Internasional Star highschool. Jihan termasuk salah satu jajaran primadona di sekolah karena mempunyai paras yang cantik dan juga pintar. Banyak kakak kelas maupun adik kelas yang menyukainya, tapi tidak satupun dari mereka yang berani mendekati Jihan karena sikapnya yang jutek, tomboy dan juga galak.
Jihan tidak berniat untuk segera pulang, ia ingin bersantai sebentar dengan duduk di salah satu bangku penonton. Ia membenarkan kuncir rambutnya yang sempat turun lalu meneguk habis air mineralnya. Jihan menyenderkan tubuhnya ke kursi tersebut lalu mulai memejamkan matanya, ia merasa cukup lelah hari ini.
Tanpa Jihan sadari, sedari tadi ada seorang pria yang tengah memperhatikannya. Pria itu tersenyum tipis lalu mulai menghampiri Jihan.
"Kalo mau tidur dirumah, jangan disini" ucap pria yang kini sudah berdiri dihadapan Jihan.
Jihan membuka matanya lalu mendapati seseorang pria yang tengah berdiri dihadapannya. Ia sedikit terkejut tapi sebisa mungkin menutup keterkejutan itu dengan wajah juteknya.
"Lo ngomong sama gue?"
"Sama angin" jawab pria itu asal.
Baru saja pria itu ingin berbalik badan dan melangkah pergi, tapi ia malah dipanggil oleh coach Indra.
"Yuan! kebetulan kamu ada disini. Saya mau bicara sebentar sama kamu dan juga Jihan" ucap coach Indra kepada Yuan dan juga Jihan.
Yap, pria itu adalah Yuan Andriano Zeva atau yang kerap disapa Yuan, si kapten basket putra di internasional star highschool. Sebenarnya Yuan juga mengikuti ekskul futsal bahkan ia juga sempat ditawari menjadi ketua di tim futsal sekolahnya, tapi Yuan menolak karena kemampuannya tidak sehebat ketika ia bermain basket.
"Ada apa coach?" tanya Yuan dan Jihan secara bersamaan.
Coach Indra terkekeh, "kalian ini kompak sekali ya. Jadi begini, tim basket sekolah sebelah mengundang sekolah kita untuk turnamen.Coach harap kalian sebagai kapten basket bisa bekerja sama untuk membuat eskul basket ini menjadi eskul terbaik dengan prestasi yang bisa kalian raih"
"Baik coach, saya akan berusaha sebisa mungkin" jawab Yuan dengan suara beratnya.
"Kamu bisa kan Jihan?" tanya coach Indra yang melihat Jihan hanya terdiam saja sedari tadi.
"E-eh iya coach, saya akan berusaha sebaik mungkin" jawab Jihan.
"Oke baik, Yuan kamu harus bantu Jihan juga ya. Kalian harus bekerja sama sebaik mungkin"
"Iya coach pasti" jawab Yuan yang membuat Jihan melirik kearahnya.
"Sampe sini ada yang ingin ditanyakan?"
Jihan dan Yuan kompak menggelengkan kepalanya pertanda bahwa mereka sudah mengerti.
"Yasudah kalau begitu kalian boleh pulang" ucap coach Indra yang kemudian pergi menyisakan Yuan dan Jihan saja.
Jihan langsung mengambil tas miliknya lalu berjalan keluar lapangan basket meninggalkan Yuan sendiri. Saat tengah berjalan ia dikejutkan dengan beberapa pria yang sedang berlari mengejar-ngejar temannya bahkan salah satu dari mereka sampai menabrak Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARGAS✓ (Completed)
Teen Fiction[completed] Tentang seorang remaja laki-laki yang bernama SARGAS ARRAYAN G. Dia bukan cowok keren, apalagi terkenal. dia hanya seorang anak baru di sekolahnya yang kehidupannya penuh dengan teka-teki. Felicya Almeera Pratama atau yang kerap disapa...